jatimnow.com - Polda Maluku Utara (Malut) akhirnya buka suara terkait diamankannya salah satu polwan-nya di Bandara Internasional Juanda. Polda berinisial NOS itu diamankan karena diduga terpapar paham radikal dan meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan.
"Seluruh personel Polri siaga I di seluruh Indonesia, termasuk di Polda Malut dalam Operasi Mantap Brata Pemilu 2019. Sehingga anggota polisi tidak dibenarkan tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan termasuk Bripda NOS," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Senin (7/5/2019).
Hendri menyebut, berawal dari laporan yang disampaikan keluarga, Bripda NOS pergi tanpa sepengetahuan mereka, sehingga anggota polwan tersebut diamankan untuk pertanggungjawabkan perbuatannya karena berangkat tanpa izin secara lisan maupun tertulis dari pimpinannya.
Baca juga: Mobil Polwan Bawa Sayur Diserbu Emak-emak di Sidoarjo
Baca juga:
Baca juga: Popsivo Polwan Bertekad Akhiri Penantian Panjang Juara Livoli 2023, Berharap Tuah Kediri
- Polda Jatim Amankan Seorang Polwan yang Terindikasi Radikal di Juanda
- Polwan Diduga Terpapar Radikalisme Diamankan, Polisi: Hanya Satu Orang
Bripda NOS yang bertugas di Ditreskrimum Polda Malut itu berangkat dari Bandara Sultan Babullah Ternate sekitar pukul 09.00 Wit, Minggu (26/5/2019) dan tiba pukul 13.00 Wib di Juanda kemudian langsung diamankan Tim Polda Jatim.
Hendri mengaku belum mengetahui apakah Bripda NOS terpapar paham radikal atau tidak. Nantinya saat tiba di Ternate, baru dilakukan pemeriksaan secara intensif, karena saat ini tim dari Polda Malut telah diberangkatkan ke Surabaya terkait untuk menjemput Bripda NOS.
Baca juga: Polwan Cantik Ajak Siswa di Sumenep Bijak Bermedsos
"Tentunya, Bripda NOS akan diberikan sanksi tegas melalui sidang disiplin, karena meninggalkan tugas saat Polda Malut siaga I pengamanan Mantap Brata," tegasnya.
Informasi bergabungnya Bripda NOS dengan sebuah organisasi Wahdah Islamiah di kawasan Salero Kota Ternate juga belum diketahui secara pasti oleh Hendri.