jatimnow.com - Video penghancuran puluhan handphone (HP) milik santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongo Ngabar, Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, yang beredar di media sosial (medsos), diakui internal ponpes.
"Iya memang di pondok kami," kata Humas Ponpes Walisongo Ngabar, Muhammad Khoirul saat ditemui jatimnow.com, Selasa (25/6/2019).
Menurutnya, penghancuran HP milik santri dengan cara dipukul dengan palu sudah menjadi kebijakan ponpes. Dan hal itu sudah diberitahukan oleh pihak ponpes kepada para santri sejak awal masuk ponpes. Sehingga, lanjut Khoirul, 2.633 santri dan wali santri sudah mengetahui aturan tersebut.
Baca juga: Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…
Baca juga: Beredar Video HP Santri Ponpes Ngabar Ponorogo Dihancurkan Pakai Palu
"Baik santri maupun wali santri sudah mengetahuinya. Wali santri juga sudah setuju," jelas Khoirul.
Baca juga: Pemotor Arogan Tantang Duel Perwira Polisi di Kediri, Ngaku Anak Letkol
Ia mengaku, pilihannya ketika santri ketahuan membawa HP di lingkungan pondok hanya dua, yaitu menyerahkan dengan sukarela ke ponpes lalu dihancurkan, atau keluar dari ponpes.
"Ya pilihannya hanya dua, handphone diserahkan atau memang angkat kaki dari ponpes," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Ponpes Walisongo Ngabar sudah menutup kasus yang viral tersebut.
Baca juga: Viral Peternak Sapi Perah Buang Susu, Pakar UM Surabaya: Kelemahan Sistemik
"Kami dari Humas Pondok Pesantren Ngabar terkait dengan pemecahan HP sudah selesai dan ditutup," tegasnya.
Sementara, salah satu santri, Muhammad Maaruf menyayangkan kejadian tersebut. Ia mengaku sebaiknya pihak ponpes yang telah menyita HP lebih baik dijual dan hasilnya buat masjid.
"Ya mending disita tapi jangan dihancurkan begitu," tambahnya.