jatimnow.com - Warga Desa Candirejo, Kecamatan/Kabupaten Magetan mengaku tidak percaya jika salah satu warganya yaitu, SA (51), diduga terlibat dalam jaringan teroris.
Hariyanto, Ketua RT di Desa Candirejo mengatakan di lingkungan masyarakat diketahui SA dan keluarganya terkenal dermawan dan berbaur bersama warga lainnya.
"Saat ada penangkapan dan penggeledahan di rumah SA, terus terang saya pribadi dan warga lainnya merasa kaget," katanya, Kamis (4/6/2019).
Baca juga: Dari Cikeas Bogor, Napiter Asal Gresik dan Malang Dipindah ke Kediri
Baca juga:
- Setelah Ponorogo, Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Magetan
- Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Magetan
Ia meneruskan, keluarga dan SA sendiri selain dikenal dermawan juga tidak membeda-bedakan sesama tetangga. Setiap kali ada acara di kampung, SA dan keluarganya selalu guyup. Tidak segan-segan keluarganya membantu tetangga bila ada hajatan.
"Orangnya itu sangat baik, hanya saja kalau diundang kenduri dan ritual budaya Jawa pasti tidak hadir. Begitu juga untuk pengajian dan doa doa tidak pernah datang," ujarnya.
Baca juga: Muazin Musala di Tulungagung Ditangkap Tim Densus 88, Begini Kata Warga
Dari catatan di RT, ia menerangkan jika SA merupakan pendatang di Desa Candirejo. Sementara sang istrinya yaitu IN merupakan warga asli Desa Candirejo.
"Asli Plaosan kalau SA. Istrinya asli sini," jelasnya.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap SA terduga teroris di wilayah Madiun Raya, Rabu (3/7). SA adalah pengusaha pabrik kulit di Magetan. Saat penangkapan, Densus 88 diback up Polres Magetan dan didampingi oleh perangkat Desa Candirejo.
Baca juga: Pilihan Pembaca: Kirab Budaya, Terduga Teroris, Hari Jadi Pemkab Jombang