jatimnow.com – Kepala Satuan Reserse Narkoba, AKP Indra Najib menyayangkan perilaku tersangka kasus narkoba yang mengacungkan jari tengahnya saat dibawa ke ruang pemeriksaan usai gelar perkara di Mapolres Banyuwangi.
Bahkan, Michelle mengacungkan jari tengah dengan membelakangi awak media dengan kedua tangannya sebagai tanda mengumpat.
“Kalau menurut etika kita itu sangat tidak sopan. Apalagi itu di tempat publik (ruang informasi) dan termasuk tempat penegakan hukum. Itu sangat-sangat salah seperti yang dilakukan oleh Michelle,” sebut Kasatres Narkoba, AKP Indra Najib, saat dikonfirmasi, Senin (16/4/2018).
Baca juga: Polres Jember Gulung Belasan Budak Narkoba, Sita Sabu dan Ekstasi
Namun, pihaknya mengaku tidak dapat memproses kejadian yang telah memunculkan kontroversi di kalangan publik.
Meskipun begitu, kata Indra, apabila ada yang melaporkan sikap melecehkan dari Michelle Justine (30) warga Amerika itu dirinya memastikan akan memprosesnya.
“Ini pelanggara norma budaya, bukan pelanggaran pidana, akan tetapi apabila ada yang mempermasalahkan kejadian tersebut pastinya kita ditangani,” tegasnya.
Baca juga: Sambal Kecap Ini Dilarang Masuk Lapas Tulungagung
Michelle Justine, Christopher Alan, Sunariyo, Nanang Kosim, dan Hendrix Artrin Nugroho terjaring saat pesta sabu-sabu di salah satu hotel di Pulau Merah Pesanggaran Banyuwangi.
Turis asal Amerika, Michelle Justine mengacungkan jari tengahnya kepada awak media di markas Polisi Banyuwangi.
Baca juga: Pelecehan! Tersangka Narkoba Acungkan Jari Tengah di Depan Kapolres
Baca juga: BNN Tangkap 10 Pengedar Sabu Jaringan Internasional di Madura
Bahkan dari pantauan di lokasi, usai pres release sambil berjalan ke ruangan Kepala Satuan Reserse Narkoba untuk diperiksa, Michelle lagi-lagi mengacungkan jari tengahnya saat lewat di depan Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman beserta jajarannya.
Sontak atas kejadian tersebut, suasana Mapolres Banyuwangi gaduh atas ulah seorang warga negara Amerika itu yang ditangkap bersama kekasihnya, Christopher Alan serta 3 orang pelaku lainnya.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto