jatimnow.com - Suami istri yang tinggal di Dusun Tanggungan, Desa/Kecamatan Plumpang, ditemukan tewas bersimbah darah. Pasangan suami istri (pasutri) bernama Sukamto (60) dan Sri Endangwati (55) itu, diduga kuat menjadi korban perampokan disertai pembunuhan.
Informasi yang didapat jatimnow.com, mayat pasutri yang sehari-hari berjualan perabot dan kebutuhan rumah tangga itu ditemukan pertama kali oleh anaknya yang bernama Steven Leonardo (38) dan Wiwik Suryanti (38), sekitar pukul 15.30 Wib, Jumat (12/7/2019).
Melihat ayah dan ibunya tewas, anak korban yang sehari-hari tinggal di Lamongan tersebut langsung melapor ke Polres Tuban. Setelah melakukan identifikasi dan olah TKP, diduga kuat korban menjadi perampokan disertai pembunuhan. Penyelidikan akhirnya melibatkan tim gabungan dari Satreskrim Polres Tuban dan Subdit Jatanras Polda Jatim.
Baca juga: Pembunuhan Bos Depo Air Galon di Surabaya, 6 Orang Diperiksa
"Setelah melakukan identifikasi dan penyelidikan, kami menyimpulkan korban meninggal karena menjadi korban pencurian dengan kekerasan (curas)," kata Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, Sabtu (13/7/2019).
Alumnus AKPOL tahun 2000 ini menambahkan, kesimpulan tersebut mengerucut setelah tim gabungan tersebut mendapat fakta bahwa sejumlah barang berharga milik korban hilang.
Baca juga: Pembunuh Bos Depo Air Galon di Surabaya Masih Misterius, Polisi Pelototi CCTV
"Jadi dugaannya, pelaku curas ini menganiaya kedua korban hingga meninggal dunia, kemudian merampas harta benda korban," beber Leonard.
Dalam identifikasi, jasad Sukamto berada di lorong ruangan belakang dalam posisi tertelungkup. Pada tubunya terdapat tiga luka terbuka di kepala bagian belakang. Sedangkan jasad Sri Endangwati, istri Sukamto, berada di gudang kapas pembuatan kasur dalam posisi terlentang dengan luka di kepala bagian belakang.
Baca juga: Melihat dari Dekat Detik-detik Rampok Bunuh Kakak Adik di Sidoarjo
"Dugaannya, korban dibunun dengan benda tumpul," ujarnya.
Tewasnya suami istri itu diketahui anaknya setelah merasa curiga karena kedua orangtuanya itu tak kunjung mengangkat telepon. Setelah sampai di rumah orangtuanya itu, sang anak masuk dengan memanjat pagar dan masuk lorong rumah hingga menemukan jasad kedua orantuanya tersebut.