Gandeng 400 Ribu Merchant, Go Food Kurangi Penggunaan Sampah Plastik

Rabu, 17 Jul 2019 17:00 WIB
Reporter :
Jajeli Rois
Pelayanan Go Jek kepada pelanggan

jatimnow.com - Gandeng hampir 400.000 merchant, Go Food berkomitmen memperluas dampak sosial salah satunya dengan mendukung upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Dari data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan jumlah timbunan sampah secara nasional sebesar 175 ribu ton per hari jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kilogram.

Dari sampah tersebut, 15 persen diantaranya berasal dari plastik sekali pakai yang berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, serta pembungkus barang lainnya. Penting bagi masyarakat untuk bisa mengendalikan penggunaan plastik yang berlebihan.

Chief Food Officer Go Jek Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan pihaknya menjadi pelopor aplikasi layanan pesan-antar makanan dengan pengguna dan merchant terbanyak, serta kontribusi ekonomi tertinggi diiringi dengan nilai-nilai lebih salah satunya adalah terus berupaya mendorong terwujudnya dampak sosial dan lingkungan.

Baca juga: Jombang Digoyang Isu Penculikan Anak, Cek Fakta atau Hoaks

"Kami berkomitmen untuk membuat teknologi yang memudahkan hidup konsumen dan merchant kami, termasuk dalam penerapan gaya hidup mereka yang ramah lingkungan. Kami mengajak semua pihak turut menyelamatkan lingkungan karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama," katanya dalam rilis yang diterima jatimnow.com, Rabu (17/7/2019).

Dua inisiatif utama yang dilakukan Go Food meliputi:

Pilihan Untuk Tidak Memesan Alat Makan Sekali Pakai di Dalam Aplikasi

Dengan memanfaatkan teknologi di platform Go Food, pelanggan bisa memilih alat makan secara opsional di daftar pilihan menu dengan biaya tambahan mulai dari Rp 1.000.

Ini merupakan cara Go Food mengajak masyarakat sebagai pelanggan dan mitra merchant untuk mulai sadar lingkungan dari hal kecil yang dekat dengan perilaku konsumsi sehari-hari.

Untuk mengetahui mitra merchant yang bergabung dalam program ini, pelanggan dapat melihat daftarnya di halaman aplikasi Go Food. Saat ini, sudah ada lebih dari 750 outlet yang bergabung dalam inisiatif ini di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Delivery Bag Untuk Pengemudi Go Jek

Baca juga: Foto: Mager Belanja? Pakai GoMart Lebih Efisien

Dari sisi driver, Go Food juga menyediakan tas pengantaran makanan khusus yang desainnya lebih disempurnakan dari tas yang kami berikan ke driver sejak tahun lalu. Tas pengantaran makanan terbaru ini didesain dengan pengaturan kompartemen lebih baik agar bisa digunakan untuk menyimpan dan membawa makanan dengan aman, praktis, dan nyaman, serta membuat para driver untuk tidak perlu menggunakan kantong plastik ketika mengantarkan makanan.

Dua inisiatif di atas merupakan solusi yang direncanakan akan lebih berkesinambungan karena secara nyata langsung bisa dilakukan oleh merchant, driver, dan pelanggan sebagai pengambil keputusan dalam setiap transaksi Go Food.

Sebelumnya, Go Jek telah mendukung upaya pemerintah di berbagai daerah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.

\

Di Bali, bersama Pemerintah Kota Denpasar telah menginisiasi program pelatihan khusus yang melibatkan ratusan mitra merchant dengan menggandeng pemerintah dan organisasi peduli lingkungan lokal untuk membantu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengurangi risiko penggunaan plastik sekali pakai yang berlebihan.

Inisiatif serupa juga telah dilakukan di Bandung. Melalui penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) bersama jajaran pemerintah kota untuk mendukung keberhasilan Program Bandung Smart City, Go Jek membagikan 10.000 tote bag kepada mitra driver sehingga mereka bisa secara langsung mengurangi penggunaan kantong plastik untuk mengambil dan mengantar orderan sehari-hari.

Untuk memberikan dampak yang signifikan, Go Food tidak bisa berjalan sendiri dan menggandeng lembaga dan organisasi kredibel, diantaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta World-Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, organisasi konservasi lingkungan independen terbesar di Indonesia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan pemerintah telah mempunyai kebijakan pengelolaan sampah secara nasional dan mengakselerasi penerapannya untuk memastikan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan di daerah.

"Ada 14 kota dan 1 provinsi yaitu Bali yang telah melarang penggunaan plastik sekali pakai. Oleh karena itu, KLHK mengapresiasi Go Food sebagai aplikasi layanan pesan-antar makanan pertama di Indonesia yang mendukung upaya pemerintah untuk pengurangan sampah plastik dengan memberikan pilihan kepada konsumen untuk tidak menggunakan alat makan sekali pakai," katanya.

"KLHK juga berkolaborasi dengan Go Jek mendorong penggunaan delivery bag untuk pengemudi dalam layanannya. KLHK membantu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada para produsen penyedia makanan untuk tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai dan menggunakan delivery bag dalam pengiriman makanan pesanan konsumennya, sebagai upaya mendorong pihak terkait untuk mendukung kebijakan pengurangan sampah plastik," lanjut Vivien.

Direktur Kelautan dan Perikanan WWF-Indonesia, Imam Musthofa menyambut ajakan kolaborasi dari GO-FOOD.

Baca juga: Gojek dan AMSI Undang Pewarta Anak Bangsa Ikuti Kompetisi Jurnalistik

"Kami mengapresiasi Go Jek yang terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan namun juga memastikan menjalankan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Kami menilai langkah yang diambil menjadi sarana edukasi kepada merchant, driver, dan user untuk membangun kesadaran, perubahan perilaku, dan pada akhirnya membentuk kebiasaan peduli lingkungan dengan tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai," kata Imam.

Menurut hasil riset dari Alvara Research Centre yang berjudul "Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi E-Commerce 2019" Go Food mendominasi pasar pesan-antar makanan karena jauh lebih banyak digunakan oleh konsumen atau 71,7 persen dibanding kompetitor.

"Kedepannya, kami sedang merancang lebih banyak inisiatif dan inovasi yang bisa mendorong masyarakat untuk peduli lingkungan melalui program edukasi bersama KLHK, WWF, dan partner lainnya. Pada dasarnya, kami juga terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa turut berpartisipasi dan merasakan dampak positif yang dihadirkan ekosistem Go Jek melalui teknologi," tutup Catherine.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler