jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar meminta masyarakat di pesisir selatan tidak perlu khawatir soal isu potensi gempa berkekuatan besar hingga memicu terjadinya tsunami.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan menyebut, akhir-akhir ini banyak tanggapan warganet yang kebanyakan khawatir terjadi tsunami dalam waktu dekat di pesisir selatan Pulau Jawa.
"Ada beberapa hal yang harus dipahami masyarakat yakni antara potensi dan prediksi. Jadi itu (gempa dan tsunami) hanya potensi. Jadi urutanya potensi dulu baru ada prediksi, kemudian rawan dan sebagainya. Jadi kalau masih potensi tidak ada yang perlu ditakuti," kata Haru, Kamis (1/8/2019).
Heru menjelaskan, pengertian potensi berbeda dengan prediksi. Potensi merupakan bagian dari bencana yang belum bisa diprediksi oleh pakar maupun ahli geologi. Hal itu berbeda dengan prediksi yang dikeluarkan melalui proses penghitungan yang matang.
"Kami meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Informasi terkait bencana sepenuhnya akan disampaikan oleh BPBD," ungkap Heru.
Menurut data BPBD, Kabupaten Blitar memiliki garis pantai sepanjang 45 kilometer melintasi empat kecamatan. Empat kecamatan tersebut terdiri dari 13 desa yang memiliki pantai.
Dari jumlah itu, terdapat 5 pantai yang sering dikunjungi oleh wisatawan maupun kegiatan masyarakat melaut yaitu Pantai Jolosutro di Kecamatan Wates, Pantai Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto, Pantai Serang di Kecamatan Panggungrejo serta Pantai Pangi dan Pasur di Kecamatan Bakung.
"Masyarakat diharapkan cukup melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana dan mengenali potensi yang ada di wilayahnya masing-masing," tambahnya.