jatimnow.com - Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjenguk bayi kembar siam Aqila dan Nazila asal Kendari, Sulawesi Tenggara, yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo Surabaya, Senin (5/8/2019).
Khofifah yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso dan Direktur Utama RSU dr Soetomo, Joni Wahyuhadi langsung memasuki ruang irna anak untuk menemui Aqila dan Nazila.
Khofifah memberikan semangat kepada kedua bayi kembar siam dempet dada dan perut itu. Ia juga meminta kepada pasangan Yayasri dan Silvina Dewi orang tua bayi agar tetap tabah dan selalu semangat dalam merawatnya.
Baca juga: Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya
Khofifah mengatakan kedatangannya tersebut ingin mengetahui kesiapan layanan kasehatan dan tim medis RSUD Dr Soetomo sebelum melakukan operasi pemisahan.
"Ada kesiapan yang disampaikan. Tim nya siap, alatnya siap, pasiennya siap lalu kemudian dilakukan tindakan operasi. Dan saya rasa kita mempercayakan tim dokter yang sudah punya pengalaman dan jam terbang yang tinggi," kata Khofah.
Terkait biaya, Khofifah menyebut telah berkoordinasi dengan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fahmi Idris.
Menurutnya, dalam mendukung keberhasilan pemisahan kembar siam ini, pihaknya meminta spesial suport dari BPJS Kesehatan.
"Ada sebagian di cover BPJS. Apakah dimungkinkan ada diskresi kebijakan, ini kan kasus khusus, kita sudah berkoordinasi dengan Dirut BPJS Pak Fahmi, mohon doanya," terangnya.
Baca juga: Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim
Ketua tim penanganan bayi kembar siam RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Agus Harianto menjelaskan penanganan bayi kembar dempet mempunyai resiko tinggi. Selain permasalahan yang dihadapi kompleks, penanganan bayi siam dempet butuh penanganan khusus.
"Kembar siam dempet dada dan perut ini istilah medisnya thoracoabdomino phagus. Kembar siam ini sangat kompleks karena dempetnya mulai bagian tubuh dari atas sampai bawah," jelasnya.
Untuk operasi pemisahan kedua bayi baru bisa dilakukan jika umur bayi mencukupi. Artinya, semakin besar si bayi akan semakin mudah untuk dipisahkan karena demi keselamatan pasien.
"Karena ini efektif. Artinya kami harus menyiapkan semuanya dari segala macam bentuk. Kami upayakan sehingga pasien naik di meja operasi sudah mengerti diagnosanya," paparnya.
Baca juga: Mendagri Tunjuk Adhy Karyono Gantikan Khofifah, jadi Pj Gubernur Jatim
Bayi kembar siam dempet ini merupakan bayi ke 99 yang ditangani RSUD Dr Seotomo. Rencananya ada dua bayi dengan kondisi sama yang akan dirujuk, yakni dari Aceh dan Bali.