jatimnow.com - IM atau Imam Mustofa, pelaku penyerangan Polsek Wonokromo mengalami radikalisasi diri karena belajar melalui internet. Dari tontonan tersebut, Imam menganggap bahwa polisi adalah thoghut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan modus yang dilakukan oleh para teroris tetaplah sama yakni mereka akan menyerang tempat dimana yang mereka anggap sebagai thoghut.
"Modus kalau anda lihat tidak berubah, masih sama. Lihat Brimob yang pura pura dibonceng, Masjid di Cirebon dia meledakkan diri. Jadi ini bagaimana sebenarnya ideologi mereka yang mereka pahami sebagai tempat-tempat thoghut," katanya, Minggu (18/8/2019).
Baca juga: Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Sungai Gunung Sari Surabaya
Menurutnya, sebagai aparat keamanan polisi bekerja untuk rakyat. Dan bagi rakyat, polisi bukan thoghut.
Baca juga: Dikejar Warga Usai Jambret HP Mahasiswi, Bandit di Surabaya Babak Belur Dimassa
"Itu persepsi mereka. Bagi rakyat, kami tidak thoghut," tandasnya.
Baca juga: Tepergok Curi Tabung Elpiji, 2 Penjual Es Tebu di Surabaya Babak Belur Dimassa