jatimnow.com - Wahyu Agus Setiono menepis tuduhan sang istri yang dialamatkan dirinya. Dia pun blak-blakan, semua berawal saat dia mencoba menyadarkan istrinya yang diduga telah selingkuh.
Dia mengaku sama sekali tidak melakukan kekerasan kepada Gloria Puspa Cendana yang tak lain adalah Bu Lurah Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya
Gloria yang pernah menjadi ajudan Wali Kota Tri Rismaharini ini mengadukan Wahyu ke Polsek Rungkut itu atas dugaan melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang dilakukan suaminya.
Kabar itu dibenarkan oleh Kapolsek Rungkut, Kompol Esti S Oetami.
Laporan Polisi atas kasus itu, diterbitkan oleh Polsek Rungkut dengan nomor : Laporan Polisi itu bernomor : LP/B/18/1/2018/JTM/RESTABES SBY/SEK RKT tanggal 20 Januari 2018.
"Benar, pelapornya Gloria (Gloria Puspa Cendana, red), Bu Lurah Medokan Ayu. Kasus itu sudah kami tangani dan prosesnya sudah tinggal tunggu P21 (sempurna)," tegas Esti.
Wahyu membenarkan bahwa dirinya dilaporkan oleh istrinya.
Lantas bagaimana Wahyu bisa dilaporkan istrinya atas dugaan KDRT?
Wahyu mengatakan, perbuatan KDRT yang dituduhkan istrinya itu tidak benar. Wahyu pun bercerita kronologi yang sebenarnya.
Peristiwa yang dituduhkan istrinya itu, terjadi pada akhir Januari 2018 di halaman parkir Kelurahan Medokan Ayu, sekitar pukul 16.30 Wib.
"Saat itu saya sengaja datang ke kantor istri saya. Saya hendak menunjukkan bukti-bukti perselingkuhan yang ia lakukan dengan seorang laki-laki. Saya mencoba ingatkan dia agar ingat anak-anaknya," ungkap Wahyu saat dikonfimasi jatimnow.com, Jumat (20/4/2018) malam.
Namun, lanjut Wahyu, istrinya itu malah marah dan mencoba merampas HP milik Wahyu yang berisi bukti perselingkuhan Gloria.
Tapi Wahyu mempertahankan HP nya. Namun, Gloria malah menarik tas Wahyu agar tak pergi. Tas itupun putus
"Jadi, tidak benar kalau saya menabrak istri saya hingga terluka. Justru tas saya putus karena ditarik istri saya. Saat itu, saya tidak menyentuh istri saya sama sekali," pungkas Wahyu.
Gloria belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi ponselnya namun tidak mendapat jawaban. Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser tidak mau berkomentar banyak dengan alasan permasalah tersebut masuk ranah pribadi.
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Budi S