jatimnow.com - Polisi memastikan satu orang tewas di Banyuwangi akibat pesta minuman keras (miras). Informasi yang menyebut 7 atau 8 orang tewas adalah hoax.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menegaskan bahwa media harus hati-hati menyampaikan data.
"Tidak ada meninggal dunia 6 orang. Tidak ada meninggal dunia 8 orang. Itu sudah ada pernyataan dari dokter rumah sakit, tidak ada 8 orang meninggal dunia karena miras oplosan. Terus informasi dari mana itu didapatkan," kata Barung saat dihubungi jatimnow.com, Sabtu (21/4/2018).
Baca juga: Pria Tulungagung Mabuk Miras Oplosan Tewas Nyungsep di Parit
Baca juga: Video RSUD Blambangan Sangkal 7 Pasien Tewas akibat Miras Beredar
Barung mengatakan, pihaknya akan melayangkan surat ke Dewan Pers terkait pemberitaan sejumlah media yang dianggap tidak berimbang dan menginformasikan tidak berdasar fakta.
"Kita akan layangkan surat resmi ke Dewan Pers untuk minta hak jawab," jelasnya.
Senada disampaikan Kapolres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Donny Adityawarman. Ia menegaskan, korban meninggal dunia akibat minuman keras hanya 1 orang.
Baca juga: 2 Warga Jember Tewas di Tulungagung usai Tenggak Miras Oplosan
Selebihnya 6 korban yang lain, belum dapat dipastikan meninggal karena miras oplosan. Hal itu sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Baca juga: Polisi Pastikan Korban Tewas karena Miras di Banyuwangi 1 Orang
Kapolres menjelaskan, 1 orang meninggal akibat miras atas nama Supomo yang waktu itu melakukan pesta miras bersama Eko Budianto dan Slamet Hadi.
Berdasarkan keterangan dari pihak RSUD Blambangan juga belum dapat memastikan penyebab kematian 6 orang tersebut.
Baca juga: 3 Warga Bojonegoro Tewas Usai Minum Miras Oplosan, 2 Dirawat di RS
"Dokter masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian karena miras. Namun dari satu orang korban kita dapat menyimpulkan bahwa 1 orang tersebut karena miras. Itu pengakuan dari yang dirawat (teman korban- red)," kata Kapolres Banyuwangi AKBP Donny saat jumpa pers, Sabtu (21/4/2018).
Reporter: Jajeli Rois/Hafiludin Ahmad
Editor: Budi S