jatimnow.com - Ada yang berbeda di tengah-tengah proses belajar mengajar di dua SMPN di wilayah Sukomanunggal, Surabaya, Rabu (16/10/2019). Sejumlah polisi dan TNI memeriksa satu per satu tas dan handphone (HP) yang dibawa para siswa.
Pengecekan itu dilakukan Polsek Sukomanunggal dan Koramil setempat, untuk mengantisipasi para siswa terpapar geng yang saat ini terus diputus mata rantainya. Operasi dengan nama Operasi Sayang Pelajar itu dipimpin langsung Kapolsek Sukomanunggal Kompol Muljono.
"Pagi tadi mulai pukul 08.00 Wib, kami melakukan operasi di dua SMPN di wilayah hukum kami," terang Muljono.
Baca juga: Cerita Perseteruan Kelompok Geng di Surabaya Akibatkan 1 Remaja Kritis
Muljono menyebut, operasi ini menyasar HP yang dibawa para siswa untuk mengetahui komunikasi mereka yang mengarah ke geng. Setelah percakapan melalui WhatsApp (WA) maupun Group WA dalam HP para siswa tersebut dibuka, saat itu tidak ditemukan para siswa yang bergabung dalam grup WA geng.
Baca juga: Dikeroyok hingga Dibacok Kelompok Geng di Surabaya, Satu Remaja Kritis
"Namun, berdasarkan deteksi guru kesiswaan, ada sekitar 30 an siswa yang terdiri dari 20 siswa terindikasi bergabung dengan Geng Kampung Jawara dan 10 siswa bergabung Geng All Star Surabaya," bebernya.
Berdasarkan data yang didapat itu, Muljono kemudian mengumpulkan para siswa yang terindikasi menjadi anggota dua geng tersebut.
Baca juga: Cegah Perseteruan Geng di Surabaya, Ini Langkah Wali Kota Risma
"Kemudian kami meminta para siswa yang terindikasi masuk dalam anggota geng untuk memberikan pernyataan agar membubarkan diri dan tidak ikut dalam dua geng tersebut," tegasnya.