jatimnow.com - Program Gebyar Literasi Ponorogo digelar untuk mengajak seluruh siswa mulai dari jenjang sekolah dasar (SD), SMP, SMA dan sederajat untuk menulis puisi, cerpen dan artikel serta menerbitkan buku bersama.
Program yang digeber pertama kali oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ini mengusung semangat berkompetisi, berbagi dan menginspirasi.
"Ini tahun pertama bagi kami (Pemkab) Ponorogo," kata Kasubag Humas Pemkab Ponorogo, Alim Nor Fauzi, Jumat (25/10/2019).
Baca juga: Pemkab Ponorogo Siapkan Struktur Baru, 3 OPD Diprediksi Pecah
Acara ini terlaksana atas kerjasama antara Dinas Pendidikan Ponorogo dengan GMB-Indonesia untuk menyelenggarakan program Gerakan Sekolah Menulis Buku.
Kegiatan ini akan berlangsung dengan berbagai rangkaian acara. Seperti seminar, workshop dan launching buku bersama 150 sekolah di Ponorogo.
"Melalui program ini, seluruh peserta akan mendapatkan fasilitas penerbitan karya, satu eksemplar buku, sertifikat, dan juga kesempatan untuk memenangkan total hadiah puluhan juta rupiah," jelasnya.
Nantinya dalam penerbitan karya, akan melibatkan Bupati Ipong Muchlissoni dan beberapa tokoh nasional untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada para pelajar di Ponorogo yang kurang lebih diikuti oleh 10 ribu siswa.
Baca juga: Apel HSN 2024 di Ponorogo, Pjs Bupati Ajak Santri Berperan Bangun Negeri
"Program ini diselenggarakan sebagai wujud pembuktian bahwa Ponorogo adalah kabupaten yang memiliki budaya literasi yang unggul dan layak dijadikan teladan di kancah nasional," tegasnya.
Pada Puncak Gebyar Literasi Ponorogo, selain penerbitan buku di program literasi terpadu ini akan menyelengarakan acara puncak pada 28 Oktober 2019 bertepatan dengan peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda.
Adapun tokoh-tokoh pembicara dalam Gebyar Literasi Ponorogo antara lain Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni; sastrawan dan akademisi Dr Sutejo yang menjabat Direktur Teknologi Garuda Tauberes Indonesia Gisneo Pratals; Founder GMB Indonesia, Lenang Manggala; sastrawan Indonesia, Krisna Pabhicara; dan CEO Bukasuara Nurina Sharfina.
Gebyar Literasi Ponorogo diharapkan memantik lahirnya inovasi-inovasi baru yang berkelanjutan, sekaligus menginspirasi kelahiran tokoh-tokoh penggerak perubahan baru di Kabupaten Ponorogo.
Baca juga: Atlet Ponorogo Berprestasi di PON XXI, Pemkab Beri Bonus Rp49 Juta
Pemkab Ponorogo percaya untuk dapat membangun Kota Reyog hanya dapat dilakukan dengan cara bersama-sama.
"Jika pendidikan tidak mendorong manusia untuk berjuang mewujudkan impiannya, berbagi dan berkarya untuk berkontribusi pada lingkungannya, serta mengokohkan keimanan pada Sang Pencipta, maka untuk apa pendidikan itu ada?," kata Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia.
Gebyar Literasi Ponorogo dan seminar nasional diharapkan dapat memacu pertumbuhan minat, kesadaran, dan produktifitas dalam berliterasi dan berkarya bagi masyarakat Kabupaten Ponorogo, sekaligus menjadi inspirasi bagi kabupaten-kabupaten lain untuk bersama-sama memajukan literasi Indonesia.