jatimnow.com - Peringatan Hari Ikan Nasional di Kabupaten Trenggalek ternyata memberikan keberkahan bagi pedagang ikan di pasar. Dagangan mereka ludes lantaran diborong masyarakat.
Peringatan Hari Ikan Nasional tersebut digelar Forikan Kabupaten Trenggalek, Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), Kamis (7/11/2019).
"Ikan para pedagang laris manis, habis dalam waktu 15 menit," tutur Novita Hardini, istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Kamis (7/11/2019).
Baca juga: Stok Beras di Trenggalek Aman hingga Lebaran, Harga Diprediksi Stabil
"Kejadian ini tentu menjadi suatu hal yang membahagiakan. Kita bisa menyelenggarakan kegiatan yang menstimulasi anak, guru dan orangtua murid yang juga bisa menghasilkan pergerakan perekonomian di tengah masyarakat," tambah Novita.
Sebenarnya, Hari Ikan Nasional jatuh pada 21 November, tetapi karena bersamaan dengan kegiatan Trenggalek Inovation Fest, launching Rumah Perempuan dan Smart Center, kegiatan tersebut diadakan lebih awal.
"Kegiatan ini kita adakan untuk menstimulasi anak-anak, guru dan wali murid, agar menu ikan menjadi menu utama setiap hari. Karena bila tidak ada sosialisasi tentang ikan, maka masyarakat akan kurang memahami fungsi dan manfaat tentang ikan itu sendiri," papar Novita.
Baca juga: Trenggalek Borong 3 Penghargaan Dalam Jambore Perhutanan Sosial Jawa Timur tahun 2023
Kegiatan itu juga diisi dengan pengetahuan mengolah ikan dengan baik agar tidak menjadi racun. Kemudian mengolah sampah agar tidak meracuni ikan-ikan.
"Tentunya Hari Ikan Nasional ini selaras dengan peringatan Hari Anak Nasional yang juga kita selenggarakan pada hari ini, dengan belajar di luar sekolah dalam sehari serentak di seluruh Kabupaten Trenggalek dengan membawa bekal ikan," bebernya.
Menanggapi isu tentang sampah yang bisa meracuni ikan pada habitatnya, wanita berparas cantik ini menegaskan pentingnya pengelolaan sampah. Masyarakat diajak tidak membuang sampah sembarangan serta mengurangi sampah plastik.
Baca juga: Buka Festival Kopi, Novita Hardini Ajak Pengusaha Buka Cakrawala
"Bila kita memulai suatu pergerakan, pastinya tidak mungkin bisa langsung dirasakan hasilnya. Sekarang ini kita sudah mulai melek sampah dan nanti di seluruh sekolah, semua sudah mengadopsi pembelajaran dan bagaimana sosialisasi tentang cara mengolah sampah. Dengan begitu, semoga ada kesadaran masyarakat untuk bijak membuang dan mengelola sampah," terangnya.
Novita yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Treggalek ini menambahkan, plastik-plastik yang dibuang bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat, seperti tas maupun baju.
"Alhamdulillah kemarin di SDN 1 Karanganyar Gandusari berhasil menjadi juara nasional terkait pengelolaan sampah. Hal ini harus menjadi informasi yang sampai ke masyarakat, jangan sampai ada kesenjangan informasi yang mengakibatkan kita bingung cara mengolah sampah," tutupnya.