jatimnow.com - Menerima kunjungan Temasek Foundation International (TFI), Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menunjukkan komitmennya untuk menuntaskan salah satu kawasan kumuh di Trenggalek.
Sebelumnya pada bulan November 2018, Bupati Nur Arifin mewakili Pemkab Trenggalek diundang oleh TFI untuk mengikuti salah satu program good government. Setahun berselang, TFI ingin melihat perubahan dan hasil dari program tersebut.
Bupati Nur Arifin menjelaskan, sesuai surat keputusan terdapat kawasan kumuh di sekitar kota dan kawasan selatan Trenggalek. Di kota terdapat tiga sampai lima desa dan di Kawasan selatan terdapat dua desa. Hasil program tersebut akan ditunjukkan oleh Bupati Nur Arifin kepada Tim TFI yang datang.
Baca juga: Ratusan Warga 2 Desa di Trenggalek Protes Jalan Rusak, Cabup Siap Perbaiki?
"Ini nanti kita tunjukkan semuanya dan bagaimana progresnya. Karena masyarakat melakukannya sendiri, tidak melalui kontraktor," ujarnya, Selasa (19/11/2019).
Baca juga: Bupati Trenggalek Raih Tanda Kehormatan Satyalencana Wirakarya Koperasi dan UMKM
Dalam aplikasinya, Pemkab Trenggalek memberikan bantuan dan masyarakat yang mengerjakan. Saat ini semua pengerjaannya sudah hampir 80 persen. Pada perencanaannya, daerah-daerah kumuh diubah menjadi green kampong, dengan sanitasi yang bagus dan jalan yang baik.
"Ke depan kita bisa memasukkan rencana yang lebih spesifik untuk pengolahan limbah, baik itu sampah maupun limbah cair," terang Bupati Nur Arifin.
Baca juga: Serius Tangani Stunting, Bupati Trenggalek Terima Penghargaan Insentif Fiskal
Sementara itu, Teo Jing Kok, Deputy Director CLC menuturkan bila satu tahun lalu Bupati Nur Arifin datang ke Singapura untuk belajar. Mereka ingin mengecek implementasi dari apa yang telah didapatkan Bupati Nur Arifin. Mereka juga ingin melihat langsung sejauh mana pembelajaran di Singapura diterapkan di Trenggalek.
"Setelah satu tahun, kami ingin melihat perubahan apa saja yang sudah dilakukan," pungkasnya.