jatimnow.com - Bus Fabian Anugrah Trans yang mengangkut rombongan guru dan kepala sekolah TK Tulungagung dengan nopol AG 7555 UR mengalami kecelakaan dan terjun ke bawah jurang di kawasan Kali Kesamben, Blitar.
Baca juga:
- Bus Rombongan Guru Terjun ke Jurang di Blitar, 4 Orang Tewas
- Sulitnya Evakuasi Bus Rombongan Guru yang Terjun ke Jurang di Blitar
- Bus Rombongan Guru Terjun ke Jurang Juga Tewaskan Seorang Biker
- Bus Rombongan Guru Terjun ke Jurang di Blitar, Ini Data Korban
- Bus Rombongan Guru Terjun ke Jurang, Ini Sosok Korban di Mata Rekannya
Muhammad Tantowi Anas, kernet bus menceritakan awalnya kendaraan berjalan dengan kecepatan sedang dari arah barat ke timur.
Baca juga: Sopir Bus Terjun ke Jurang di Blitar Dijadikan Tersangka
Saat berada di lokasi kejadian, bus mengurangi kecepatan untuk menghindari truk rusak yang berhenti di tepi jalan.
"Itu jalannya agar turun kan sebelum lokasi, saya sudah ingatkan sopir. Pak pelan ada truk rusak, terus kecepatan dikurangi. Terus itu ada sepeda motor di depan bus mendadak belok ke kanan. Sopir reflek banting ke kanan," kata Anas, Sabtu (7/12/2019).
Ia melanjutkan, jarak antara bus dan sepeda motor sangat dekat kurang dari dua meter. Sehingga saat sopir banting ke kanan langsung menabrak sepeda motor lalu terjun ke jurang di sebelah selatan jalan.
Bus tersebut, lanjut Anas, berangkat dari Tulungagung menuju Pasuruan sekitar pukul 05.00 Wib. Rombongan guru dan kepala TK Tulungagung itu hendak berwisata ke Kampung Kurma di Pasuruan.
Saat perjalanan dimulai, Anas sebagai kernet bus duduk paling depan di sisi sebelah kiri. Ia sudah mengingatkan sopir untuk mengurangi kecepatan laju bus.
Baca juga: Duka Selimuti Keluarga dan Rekan Korban Kecelakaan Bus Rombongan Guru
"Kejadiannya sangat cepat mas. Semua tidak ada yang bisa keluar. Tiba-tiba saya sudah tengkurap di dashboard bus depan," ujarnya.
Akibat kejadian itu, Anas mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh. Lukanya berada di kaki kiri, lengan kanan dan kiri serta luka robek di bagian dagunya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Siti Masitoh salah seorang guru yang ikut di dalam rombongan bus ini. Saat kejadian ia sedang duduk di bagian belakang bus.
Ketika bis mulai banting kanan, ia reflek memegang kursi di depannya, namun ia terpental dan mengalami pendarahan di hidung dan mulutnya.
Baca juga: Video: Suasana Haru Warnai Pemakaman Korban Kecelakaan Bus
"Penumpang bus berisi 49 orang. Saya duduk di bagian belakang bus," katanya.
Kecelakaan bus tersebut mengakibatkan 4 orang guru dan seorang pengendara motor tewas di lokasi. Para korban tewas saat ini berada di ruang jenazah RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Korban luka maupun selamat saat ini dirawat di Puskesmas Kesamben dan RS Wafa Husada. Polisi saat ini sedang melakukan olah TKP dan memasang police line di sekitar tempat kejadian.