jatimnow.com - Melihat warga Gresik dikenal sebagai masyarakat yang suka ngopi, peluang inilah yang dibaca oleh Ramadhani Anwar, pemiliki Pit Stop Kopi.
Di tahun 2016, Dani panggilan akrab Ramadani Anwar kemudian mencoba membuka usaha warung kopi dengan nama Pit Stop Kopi di Jalan Panglima Sudirman Gresik.
"Pertama buka saya memanfaatkan sebagian bangunan cuci dan salon mobil," katanya, Selasa (17/12/2019).
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Nongkrong 24 Jam di Surabaya, Cocok buat Malam Mingguan
Lokasinya yang berada di jalan protokol membuat Pit Stop mampu menyerap pecinta kopi yang berdomisili di kota. Bahkan dengan kehadiran Pit Stop, usaha cuci dan salon mobil tersebut turut menikmati berkahnya.
"Orang jadi senang nyuci mobil disini. Sambil nunggu mobilnya dibersihkan mereka bisa sekaligus ngopi," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, alumnus Universitas Ciputra Surabaya itu membuka cabang di SPBU Bunder yang merupakan jalur utama Surabaya – Jakarta. Di cabang keduanya ini, bangunan Pit Stop dibuat dari kontainer bekas.
Baca juga: Rekomendasi Kopitiam di Surabaya, Sarapan Unik Auto Bikin Balik Lagi
"Awalnya memang membidik para pengendara yang ingin beristirahat, namun ternyata konsumennya banyak juga yang dari lokal," terangnya.
Setelah kedua cabang dirasa mapan, Dani kemudian menggandeng rekanan lantas membidik segmen premium dengan membuka Pit Stop Kopi Gold di kawasan Perum PPS Suci Gresik.
Di cabang ketiganya ini, Dani memberikan ruang bagi para komunitas untuk bisa elakukan aktivitas seperti workshop, diskusi, pemutaran video, live musik dan lain-lain.
"Level Pit Stop Kopi Gold sengaja kami lebih tinggi dari dua cabang sebelumnya. Dan di cabang ini kami juga lengkapi ruangan VIP yang bisa digunakan untuk meeting atau pertemuan khusus lainnya," paparnya.
Baca juga: 4 Rekomendasi Tempat Ngopi Tematik di Sidoarjo, Bisa Sambil Salurkan Hobi Lho
Tidak puas dengan tiga cabang yang telah ada, awal Desember lalu Dani kembali membuka cabang keempatnya di Kawasan Industri Gresik (KIG).
Dani menceritakan Pit Stop Kopi Gold KIG ini mencoba mendekatkan diri dengan segmen pebisnis karena lokasinya yang berada di kawasan industri.
"Di sini kami memberi tempat untuk para pebisnis yang ingin bertemu dengan koleganya. Tapi meski begitu pelanggan umum tetap saja banyak yang datang," tutupnya.