Pelajar hingga Nelayan di Banyuwangi Tanam 1000 Pohon Mangrove

Senin, 13 Jan 2020 10:48 WIB
Reporter :
Hafiluddin Ahmad
Para pelajar hingga kelompok nelayan menanam 1000 pohon mangrove di pesisir Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi

jatimnow.com - Sekitar 1000 lebih bibit pohon mangrove jenis sonneratia alba ditanam di pesisir Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, seluas 15 hektar.

Acara yang digelar Dinas Perikanan dan Pangan Banyuwangi itu diikuti para pelajar, kelompok nelayan, pegiat lingkungan, karang taruna serta perwakilan dari Taman Nasional Alas Purwo (TNAP).

Ketua Panitia Pelaksana Agus Yanto menjelaskan, penanaman 1000 mangrove ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat, sekaligus sebagai sarana edukasi bagi pelajar agar peduli dan mengenal lingkungan sejak dini, terutama di wilayah pesisir.

Baca juga: BPBD Bersihkan Sampah dan Tebar Ikan di Sungai Brantas Kediri Bareng Relawan

"Kami sengaja menggagas acara ini, karena kami peduli dan kami juga ingin semua masyarakat tahu pentingnya tanaman mangrove bagi kita semua," kata Agus, Senin (13/1/2020).

Agus yang juga Ketua Kelompok Nelayan itu menambahkan, luasan lahan di pesisir pantai yang ditanami pohon mangrove jenis sonneratia alba tersebut mencapai 15 hektar.

"Kegiatan tanam 1000 mangrove ini pertama kali kami lakukan. Mudah-mudahan ini menjadi awal kepedulian kita semua," ujarnya.

Penanaman 1000 pohon mangrove di Banyuwangi

Ia juga menyebut, di area pesisir yang dekat dengan tambak udang dan ikan tersebut telah mengalami kerusakan ekosistem yang cukup memprihatinkan, sehingga memicu hasil tangkapan ikan nelayan setempat mengalami penurunan.

Baca juga: Warga Sidoarjo Taman Pohon di Jalan Rusak, Bagaimana Ini Pak Bupati?

"Sudah beberapa tahun ini, tangkapan ikan para nelayan mengalami penurunan, mudah-mudahan dengan upaya ini bisa kembali pulih ekosistem di sini," katanya.

\

Mereka berharap, melalui kegiatan tanam 1000 mangrove ini masyarakat dapat tergugah hatinya serta peduli terhadap lingkungan pesisir. Sehingga tanaman mangrove di lingkungan Desa Kedunggebang dapat tumbuh dan berkembang serta menjadi pelindung bagi habitat ikan dan hewan lainnya.

"Harapannya dengan kegiatan ini ya mereka ada sedikit bisikan hati nurani, berkesinambungan dalam merawat mangrove, sebenarnya acara ini juga sebagai peringatan hari sejuta pohon sedunia," ungkapnya.

Sementara itu, Dinas Perikanan dan Pangan Banyuwangi melalui pendamping dan penyuluh, Nani Susilowati, sangat mengapresiasi kegiatan dari kelompok nelayan setempat. Sebab telah memiliki inisiatif menanam 1000 mangrove.

Baca juga: Wali Kota Pasuruan Luncurkan Gerakan Sedekah Bibit Pohon sebagai Pembangunan Berkelanjutan

"Kelompok nelayan Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo ini merupakan kelompok yang paling aktif, patut kami beri apresiasi," tambah Nani.

Nani juga mengajak masyarakat, untuk tidak hanya menanam mangrove saja. Akan tetapi juga turut menjaga dan merawatnya. Sebab tanaman mangrove itu bisa hidup dan bisa mati.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, baik itu di sungai maupun di area pesisir. Karena sampah dapat merusak ekosistem alam.

"Jangan membuang sampah di sungai, karena air sungai akan mengalir ke laut, ini untuk teman-teman semua, baik yang rumahnya dekat maupun jauh," tandas Nani.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Banyuwangi

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler