jatimnow.com - 100 bibit pohon buah ditanam para jurnalis yang tergabung dalam Pokja Wartawan Grahadi di kawasan Gunung Lorokan, yang masuk dalam kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah para jurnalis Grahadi melakukan pendakian di Gunung Lorokan, Rabu(30/7/2025).
Kegiatan ini adalah bagian dari upaya menjaga ekosistem pohon buah bagi satwa liar disana, sekaligus upaya konservasi lingkungan dan mitigasi bencana yang digagas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
Penanaman dilakukan di lereng gunung sebagai simbol sinergi antara pelestarian alam dan keterlibatan masyarakat, khususnya media. Jenis bibit yang ditanam antara lain kelengkeng, jambu, dan nangka yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Jadi kita memiliki slogan Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita, maka aktualisasi dari slogan itu pada hari ini bersama teman-teman wartawan melaksanakan kegiatan tanam-tanam,” kata Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Dadang Iqwandy
Kegiatan ini bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk nyata komitmen dalam menjaga keseimbangan alam dan mendorong peran aktif berbagai elemen masyarakat dalam konservasi.
Baca juga:
Kolaborasi Tangguh Bencana BPBD Jatim dan Jurnalis
"Kami berharap ini menjadi kegiatan rutin dalam rangka untuk konservasi alam,” tambah Dadang.
Ditempat sama Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Grahadi, Fatimatuz Zahroh, juga mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyebut, partisipasi para jurnalis dalam penanaman pohon menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu lingkungan.
"Tadi luar biasa teman-teman bersama BPBD mendaki Gunung Lorokan, tak hanya mendaki tapi juga menanam pohon sebanyak 100 bibit tanaman pohon buah-buahan,” ujar Ima, sapaan akrabnya.
Baca juga:
BPBD Jatim Buka Akses Jalan Longsor Trenggalek
Ia juga menyampaikan rencana penanaman lanjutan sebanyak seribu pohon di lereng gunung sebagai lanjutan kegiatan ini.
"Ini merupakan kegiatan yang sangat positif karena jurnalis ternyata tidak hanya kemarin dilatih tangguh bencana, tapi juga diajak untuk cinta lingkungan,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi contoh kolaborasi yang efektif antara instansi pemerintah, komunitas media, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.