jatimnow.com - Indonesia berduka atas wafatnya ulama kharismatik, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah pada Minggu (2/2) pukul 20.55 Wib.
Sebelumnya, Gus Solah adik Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat dirawat di ruang ICU RS Harapan Kita, Jakarta.
Duka mendalam masyarakat atas kepergian Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, diwujudkan dengan melakukan Salat Gaib.
Baca juga: Makam Gus Solah di Tebuireng Jombang Ramai Peziarah
Seperti yang dilakukan ratusan anggota Polres Trenggalek. Mereka menggelar Salat Gaib dan membaca yasin tahlil di Masjid Baitul Muttaqin, Senin (3/2/2020).
Tidak hanya yang berada di Polres, kegiatan serupa juga dilakukan seluruh anggota polsek di setiap mako.
Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan pelaksanaan Salat Gaib dan pembacaan yasin tahlil merupakan bentuk penghormatan terhadap Gus Solah.
"Seluruh jajaran Polres Trenggalek sangat berduka atas meninggalnya almarhum," ujarnya.
Pelaksaan Salat Gaib juga dilakukan ratusan siswa MI Maarif Setono Ponorogo. Ratusan siswa itu terlihat khusyuk mendoakan Gus Solah.
Baca juga: Machfud Arifin Kenang Gus Solah: Beliau Ramah Pada Siapapun
"Doa dan shalat kami ini harapan untuk Gus Solah yang telah meninggal agar mendapatkan tempat terbaik," kata Zahra Latifathul Amri, salah satu siswa.
Kepala MI Maarif Setono Ponorogo, Muhammad Mansyur mengatakan kegiatan ini sebagai penghormatan terhadap Gus Solah.
"Gus Solah merupakan orang penting di kalangan NU dan diharapkan para siswa mengenal sosok beliau," katanya.
Begitu juga santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan Assalafy yang berada di Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Baca juga: Video: Gus Solah Dimakamkan
Mereka juga melaksanakan Salat Gaib dan doa bersama untuk almarhum KH Salahuddin Wahid yang dilanjutkan tahlil bersama.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Assalafy, Kiai Frisol Zaini mengatakan Gus Solah merupakan tokoh bangsa Indonesia. Beliau dikenal sosok religius yang moderat.
Setiap menyelesaikan persoalan selalu mengendapankan kepentingan umat baik dalam internal Nahdatul Ulama (NU) atau kebangsaan.
"Gus Solah sangat disegani dan menjadi tauladan kaum pesantren hingga ke pedesaan," katanya.