jatimnow.com - Kasus penculikan yang terjadi di Dusun Sukorejo, Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Gresik, berawal dari perkenalan pelaku dengan seseorang pengguna aplikasi media sosial (medsos) MiChat.
Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo mengatakan dari hasil pengakuan Muzakki Maulana (25), diketahui pelaku chating dengan salah satu kenalannya di MiChat.
Baca juga: Penculikan Anak di Cerme Gresik Digagalkan, Pelaku Dihajar Massa
Baca juga: Bawa Lari Anak usai Cekcok dengan Istri, Suami di Jember Ditangkap Polisi
Dalam percakapan tersebut pelaku sempat curhat mengenai kondisi perekonomiannya yang serba kekurangan.
"Tersangka ini bekerja sebagai karyawan pabrik yang juga nyambi sebagai driver online. Dari curhat itulah kenalannya di MiChat menawarkan solusi mencarikan anak perempuan berusia di bawah 10 tahun dengan imbalan uang," kata Kusworo, Selasa (4/2/2020).
Namun tawaran setahun lalu itu tidak langsung direspon oleh pelaku. Baru pada Senin (3/2), saat pelaku melintas di Dusun Sukorejo melihat seorang anak perempuan yang bernama Selly Atalia Wahyukirana (9) sedang keluar rumah untuk membeli makanan.
Baca juga: Polisi Ndalang, Bawakan Cerita Sarat Pesan soal Penculikan Anak di Kediri
Muzakki kemudian teringat tentang tawaran kenalannya di MiChat yang menjanjikan sejumlah uang bila dirinya berhasil mendapatkan anak perempuan berusia dibawah 10 tahun.
"Pelaku ini belum pernah bertemu secara langsung dengan kenalannya yang di MiChat. Jadi kebenaran dari tawaran itu belum tentu benar. Ini adalah aksi pertama yang dilakukan tersangka, dan gagal," tegas alumni AKPOL tahun 2000 ini.
Kapolres mengimbau masyarakat khususnya warga Gresik agar tetap memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anak.
Baca juga: 5 Berita Trending Pekan Ini: Jangan Mudah Percaya Nomor 3!
Meski begitu Kusworo berpesan agar masyarakat tidak terlalu resah secara berlebihan dalam kasus ini karena selain pelaku sudah tertangkap, tawaran dari kenalan tersangka di MiChat juga belum tentu benar.
"Bisa jadi tawaran itu hoaks. Masyarakat tetap waspada tapi jangan takut berlebihan," pungkas Kusworo.