Pixel Codejatimnow.com

Polisi Ndalang, Bawakan Cerita Sarat Pesan soal Penculikan Anak di Kediri

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Yanuar Dedy
Kapolsek Pare AKP Bowo Wicaksono saat ndalang di depan anak-anak TK Kemala Bhayangkari 43. (Foto: Humas Polres Kediri for jatimnow.com)
Kapolsek Pare AKP Bowo Wicaksono saat ndalang di depan anak-anak TK Kemala Bhayangkari 43. (Foto: Humas Polres Kediri for jatimnow.com)

jatimnow.com - Cara Polsek Pare mengedukasi murid TK di Kabupaten Kediri, tentang kabar penculikan anak yang merebak beberapa waktu terakhir patut diacungi jempol.

Dengan ndalang wayang, Kapolsek Pare AKP Bowo Wicaksono membawakan lakon atau cerita dari anak pintar bernama Safea. Ia ndalang di hadapan anak-anak TK Kemala Bhayangkari 43, di Kecamatan Pare.

Lakon itu menceritakan Safea yang menunggu orang tuanya di depan sekolah di jam pulang. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang menghampirinya untuk mengajak jalan-jalan dengan iming-iming uang dan jajan.

Safea menolak, sementara pemuda itu terus memaksa, hingga akhirnya anak pintar itu berteriak minta tolong. Di saat yang sama datanglah polisi yang sedang patroli, dan langsung menolong.

Tema ini dipilih Bowo di tengah maraknya kabar bohong atau hoax soal penculikan anak yang meresahkan masyarakat. Meski demikian penting untuk anak menerima pemahaman bagaimana mereka bisa menjaga diri.

“Dalam cerita ini kamu membuat lakon sedikit pesan untuk anak-anak, intinya jangan pernah takut dan sebagainya. Kami juga memberikan pesan untuk anak-anak agar tidak mudah percaya terhadap orang-orang asing atau tidak dikenal,” terang Bowo.

Untuk pihak sekolah, Bowo meminta agar sekolah membuat peraturan terkait penjemputan anak.

“Harapan kami kepada pihak sekolah, apabila waktu jam pulang sekolah sebelum anak-anak dijemput orang tuanya agar anak anak tetap di dalam sekolah,” tambahnya.

Baca juga:
Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi

Sementara untuk orang tua, Bowo meminta mereka tidak memberikan barang-barang berharga dikenakan anak. Baik itu perhiasan maupun lainnya. Agar tidak memicu kejahatan jalanan.

“Bagi orang tua, panik jangan namun harus tetap waspada. Anak-anak jangan diberikan perhiasan ataupun barang-barang berharga pada saat sekolah,” pinta Bowo.

“Kami ingin anak-anak sekolah dalam situasi yang aman dan nyaman dalam belajar tidak ada rasa was-was maupun ketakutan,” tambahnya.

Saat pagelaran wayang, tampak antusiasme para siswa mendengar pesan-pesan yang disampaikan Bowo.

Baca juga:
Melukis dengan Ampas Kopi Jadi Cara Healing Terbaik Polisi di Kediri ini

Geral misalnya, dia mengaku senang dengan cerita wayang yang dibawakan polisi. Dia juga bisa menerima pesan melalui cerita seru ini.

“Kata pak polisinya nggak boleh keluar kelas dulu sebelum dijemput. Nanti ada maling,” kata Geral.

Audi dan Fico juga menangkap pesan yang sama terkait bahaya penculikan ini.