jatimnow.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut terlalu dini jika petani mengatakan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi.
Itu disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpi saat menghadiri acara panen raya di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/2/2020)
"Bapak-bapak apakah pupuk bersubsidi langka?" tanya Mentan Syahrul.
Baca juga: 6 Ribu Petani Geruduk Gebyar Diskon Pupuk di Lamongan
Mendengar pertanyaan tersebut, para petani yang hadir menjawab jika pupuk bersubsidi kini mengalami kelangkaan.
Mentan Syahrul mengatakan pupuk telah dilakukan pendropingan tahap pertama dan masih proses pembagian secara merata.
Baca juga: Petani Bojonegoro Dapat Pupuk Murah, Full Senyum dong..
"Setelah saya cek. Alokasi pupuk itu ada, tapi belum dibagi secara merata. Kenapa pupuk belum dibagi, karena ada rencana difinitif kebutuhan kelompok (e- RDKK) yang belum jalan dengan baik dan sebagainya," terangnya.
Ia meminta kepada Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk pembagian pupuk.
"Nah, KTNA mulai hari ini urusi dengan baik, saya siap bantu. Kalau ada kelangkaan, tinggal sebutkan di desa mana di kecamatan apa. Asal ada CPCL (Calon Petani Calon Lokasi) dan e-RDKK," kata Mentan Syahrul yang disambut tepuk tangan para petani.
Baca juga: Hadiri Istigasah Kubro di Trenggalek, Anies Baswedan Soroti Dua Hal Ini
Menurut Mentan Syahrul, orang-orang yang menghembuskan informasi jika pupuk langka adalah yang ingin mencari keuntungan di balik pupuk bersubsidi.
"Ini terlalu cepat dibilang langka, padahal baru di drop. Tahap pertama baru turun, sudah teriak langka di sana-sini. Kalau begitu, ada yang kemungkinan mau dapat lebih, atau ada yang mau mengalihkan pupuk itu ke tempat lain," jelasnya.