jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo bakal mendapat bantuan untuk pembangunan enam jembatan gantung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), setelah pengajuannya disetujui.
"Lima lokasi sudah disurvei. Jadi masih kurang satu yang belum disurvei," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ponorogo, Sumarno, Jumat (14/2/2020).
Sumarno menyebut, usulan pembangunan jembatan gantung ke pemerintah pusat didasarkan pada tingginya kebutuhan infrastruktur itu di Ponorogo. Fungsinya menyambungkan antar desa maupun kecamatan. Dan usulan warga, spesifik pada jembatan gantung, bukan jembatan pilar.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Siapkan Struktur Baru, 3 OPD Diprediksi Pecah
Awalnya, Pemkab Ponorogo hanya mengusulkan empat jembatan. Namun karena ada perkembangan bertambah menjadi dua. Keenam jembatan itu meliputi Selur (Ngrayun), Kapuran (Badegan), Glinggang (Sampung), Ngasinan (Jetis), Tegalsari (Jetis) serta Cokromenggalan (Ponorogo).
Baca juga: Apel HSN 2024 di Ponorogo, Pjs Bupati Ajak Santri Berperan Bangun Negeri
"Kalau di Cokromenggalan, dulu sempat ada jembatan gantung tapi hanyut. Itu akan dibangun lagi," ujarnya.
Selain menunjang konektivitas antar desa dan kecamatan, jembatan gantung itu juga akan dijadikan sebagai penunjang pariwisata. Seperti di Tegalsari, yang menjadi kawasan wisata religi.
Baca juga: Atlet Ponorogo Berprestasi di PON XXI, Pemkab Beri Bonus Rp49 Juta
Sumarno menambahkan, kementerian PUPR sudah mensurvei lima titik dan hanya titik Ngasinan saja yang belum.
Katanya, pemerintah pusat bakal mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 4 miliar untuk setiap jembatan gantung. Diperkirakan pembangunan dapat dimulai pertengahan tahun ini.