jatimnow.com - Syahrur Rohman (17), seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadin, Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan terseret arus sungai yang berada di belakang pondok, Sabtu (15/2) malam.
Kapolsek Bendo, AKP Endang Wahyuni mengatakan korban yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah itu bersama 6 santri lainnya sedang mandi di sungai yang berada di belakang pondok.
"Hingga kini korban belum ditemukan. Saat peristiwa itu, sungai dalam keadaan tenang hingga korban dan keenam santri lainnya berenang di sana," katanya, Minggu (16/2/2020).
Baca juga: Drama Kolosal Resolusi Jihad di Surabaya Bikin Merinding
Tim Basarnas bersiap melakukan pencarian korban
Baca juga: Ratusan Alumni Ponpes Bata-Bata dan Banyuanyar Dukung Santri Pimpin Jember
Saat berenang, tiba-tiba air sungai mulai naik. Mengetahui air naik, salah satu saksi bernama Qiirul Raka mencoba memperingatkan rekan-rekannya yang tidak bisa berenang untuk naik ke atas.
"Karena derasnya arus, korban tidak sempat naik ke atas. Saksi sebenarnya sudah berusaha menolong korban namun gagal karena air yang datang sangat deras," ujarnya.
Karena itu, korban pun terbawa arus. Dan baru melaporkan ke Mapolsek Bendo dan BPBD Magetan.
Baca juga: Santri Digitalpreneur di Banyuwangi, Menparekraf: Potensi Ekrafnya Lengkap
Komandan regu pencarian Basarnas Trenggalek, Andris Dwi Prasetya mengatakan pihaknya tengah melakukan pencarian korban dengan membagi tim menjadi tiga.
"Tim kami bagi menjadi tiga. Ada yang mencari di air dua tim sedangkan tim satunya menyisir di darat. Doakan saja korban cepat ketemu," katanya.