jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memberi motivasi dan inspirasi bagi para penggerak sosial, atau yang dikenal dengan pilar sosial agar dapat menjadi mitra dalam mengatasi permasalahan lebih inovatif.
Acara yang dipandu tim Rumah Perubahan milik Prof Rhenald Kasali tersebut diikuti 400 anggota pilar sosial se-Banyuwangi di Pendopo Banyuwangi, Senin (17/2/2020).
Mereka terdiri dari satuan tugas pekerja sosial masyarakat (PSM), pendamping program keluarga harapan (PKH), taruna siaga bencana (Tagana), penyuluh sosial masyarakat, dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK). Selain itu ada pendamping disabilitas, serta pelopor perdamaian.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"Kelas motivasi ini untuk me-recharge semangat para anggota pilar sosial. Kita motivasi kembali agar kinerja mereka bisa lebih optimal," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menyapa para peserta melalui sambungan face time.
Anas menjelaskan kegiatan ini digelar agar pilar sosial tak sekedar menjadi penyalur bantuan, tapi juga harus bisa menjadi katalisator. Pilar sosial harus bisa menjadi semacam konsultan bagi keluarga penerima bantuan.
"Yang paling penting, pilar sosial harus bisa memberikan motivasi dan menjadi penyemangat warga. Pahamkan kepada warga bahwa bantuan itu agar menjadi motivasi dan pengungkit semangat mereka untuk bangkit dari lingkaran kemiskinan," ujar Anas.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Selain itu, Anas berharap pilar sosial saling bersinergi dengan berbagai pihak dalam langkah pengentasan kemiskinan di Banyuwangi.
"Mari kita sinkronkan langkah kita bareng-bareng. Antara Pemkab, pilar sosial, maupun dengan Babinsa dan Kamtibmas. Jika teman-teman pilar sosial ini saling bersinergi, saya yakin program kemiskinan bisa kita rancang lebih detail," harapnya.
Kelas capacity building yang dipandu tim Rumah Perubahan, Peter Shearer ini diikuti seluruh peserta dengan sangat antusias.
Peter yang merupakan founder platform warteg digital 'Wahyoo' tersebut, mendorong agar para anggota pilar sosial bisa melayani masyarakat secara tulus dari hati.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
"Kalau kita bekerja dari hati, semuanya akan terasa ringan dan mudah. Kita juga akan bahagia melakukannya," kata Peter.
Ia juga meminta dalam bekerja agar mengenali lebih dulu kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat. Pemetaan masalah adalah kunci dari sebuah solusi masalah.
"Yang terakhir, maksimalkan penggunaan teknologi sebagai instrumen untuk memudahkan tugas-tugas kita. Misalnya, lewat crowd funding untuk menggalang dana membantu warga yang membutuhkan dan masih banyak lagi," pungkasnya.