jatimnow.com - Masker dan hand sanitizer atau antiseptik di sejumlah apotek, minimarket hingga toko di Surabaya kosong, menyusul penyebaran Virus Corona di Indonesia.
Salah satu apoteker di kawasan Tambaksari Surabaya, Fatin menyebut, setelah Virus Corona menyebar di berbagai negara di dunia, masyarakat langsung berbondong-bondong membeli. Stok masker di apeteknya ludes terjual.
"Langsung habis mas, sekitar dua bulan lalu. Stok juga nggak ada. Hand sanitizer juga habis," terang Fatin kepada jatimnow.com, Rabu (4/3/2020).
Baca juga: Omzet Turun 20 Persen, Industri Galangan Kapal Terseok-seok
Wanita berusia 26 tahun itu juga belum bisa memastikan kapan stok akan kembali tersedia. Karena harga dari distributor terlalu mahal.
"Pertama muncul Virus Corona, harganya sudah sampai Rp 300 ribuan (per boks). Kalau sekarang ya pasti lebih mahal mas, bisa-bisa Rp 500 ribuan," tambahnya.
Untuk meredam kekecewaan calon pembeli, apotek ini memasang pengumuman di bagian depan kasir.
Baca juga: Video: Cara Petani Paprika di Pasuruan Bertahan Selama Pandemi Covid-19
"Masker kosong, antiseptik kosong," begitu bunyi pengumuman di apotek ini.
Demikian pula saat reporter jatimnow.com membeli masker di salah satu apotek di Jalan Raya Darmo, Surabaya, juga sia-sia. Masker stoknya terbatas. Kalau pun ada, harganya per boks Rp 350 ribu berisi 50 lembar. Sedangkan cairan pembersih tangan atau antiseptik, juga ludes.
Hal serupa terjadi sejumlah minimarket di Surabaya. Dari penelusuran jatimnow.com, di rak-rak minimarket tidak terlihat satu pun hand sanitizer maupun masker.
Baca juga: Pedagang Hitech Mall Buka Lapak di Emperan, Karyawan Terancam Tidak Digaji
"Sudah dua mingguan ini mas, habis. Sudah nggak ada stok sama sekali. Banyak pembeli yang tanya," kata Amit, salah satu pegawai minimarket di kawasan Jalan Dharmahusada Surabaya.
Begitu pula penjual masker dan hand sanitizer eceran di kawasan Krampung Surabaya, yang juga kehabisan stok.
"Sudah satu bulanan ndak dikirim mas. Biasanya kalau satu boks itu harganya Rp 30 ribu, isi 50. Ecerannya seribuan. Barusan aja banyak yang tanya. Ya gimana mas, habis, ndak ada stok lagi," ungkap Mariyam, salah satu pemilik toko.