jatimnow.com - Sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan dilakukan di ruang dan fasilitas publik serta di Panti Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Tuna Indra (YKPTI), Jumat (20/3/2020).
Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pendidikan Banyuwangi saling bergotong royong melakukan penyemprotan.
"Sterilisasi seperti ini terus kita intensifkan, termasuk di asrama teman-teman penyandang disabilitas," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Jumat (20/3/2020).
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Di tempat tinggal para penyandang disabilitas itu, sterilisasi dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari asrama sampai perabot yang ada di sana hingga areal kantor sekretariat YKPTI.
Sejumlah alat pelatihan keterampilan tak luput disterilkan, mulai alat-alat musik seperti drum hingga gitar, mesin jahit, fasilitas pelatihan tata boga, dan sebagainya.
"Ini sebagai bentuk perhatian sosial kita kepada penyandang disabilitas. Semua fasilitas warga tanpa terkecuali, termasuk sahabat-sahabat penyandang disabilitas, harus dipastikan bersih dan steril," kata Bupati Anas.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Dalam sepekan terakhir, sterilisasi telah dilakukan secara masif di sejumlah ruang fasilitas publik Banyuwangi. Mulai tempat ibadah lintas agama, terminal, pelabuhan, bandara, stasiun, balai desa, kantor-kantor swasta dan BUMN.
Dalam gerakan sterilisasi dengan cairan disinfektan ini, penyemprotan dilakukan secara gotong royong oleh pemerintah daerah, TNI-Polri, swasta, hingga BUMN.
"Kami juga memerintahkan kepada perhotelan, perbankan, dan fasilitas umum untuk melakukan penyemprotan secara berkala. Kami juga ingatkan, agar meja pelayanan maupun benda-benda lain yang kerap disentuh lebih sering dibersihkan dengan cairan disinfektan," terangnya.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
Lewat berbagai media, masyarakat juga terus diedukasi pentingnya melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat diimbau untuk menghindari keramaian dan tidak keluar rumah bila tidak ada kepentingan mendesak.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah juga telah dialihkan ke rumah per tanggal 16 hingga 29 Maret. Bahkan, sejak 19 Maret lalu, ASN dan tenaga honorer juga mulai bekerja dari rumah (work from home).
"Semua upaya tersebut sebagai respons kita terhadap arahan Presiden dan Gubernur Jawa Timur agar kita serius dan waspada terhadap penyebaran virus corona," ujar Bupati Anas.