jatimnow.com - Kebutuhan jahe sebagai rempah-rempah dan dijadikan bahan obat di tengah wabah Virus Corona (Covid-19) terus meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung, pedagang jahe di Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) selain memperoleh dari Ponorogo juga mendatangkan tanaman rimpang itu dari Negara Gajah Putih, Thailand.
Kehadiran jahe asal Thailand di pasar induk yang berlokasi di Benowo, Surabaya itu menjadi penyeimbang bagi harga jahe lokal.
Baca juga: Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu
Saat ini di PIOS, harga jahe lokal asal Ponorogo mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Sementara jahe asal Thailand harganya hanya dikisaran Rp 28 ribu per kilogram.
"Kalau jahe lokal harganya lebih mahal, karena jahe lokal memang lebih berasa pedasnya dibanding jahe Thailand," kata Soni, salah seorang pedagang di PIOS, Jumat (17/4/2020).
Menurutnya, kehadiran jahe asal Thailand sangat membantu menstabilkan harga jahe di pasaran.
Baca juga: Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi
"Kalau tidak ada jahe Thailand mungkin harga jahe lokal bisa lebih mahal karena saat ini selain banyak diminati pasar, stok jahe lokal juga belum banyak," terang Soni.
Ia menjelaskan, untuk penjualan jahe Thailand para pedagang diwajibkan menjualnya dalam kondisi bersih tanpa ada tanah yang menempel.
"Peraturannya memang begitu, jahe Thailand harus dijual dalam kondisi bersih dari tanah," ujar dia sambil menyebut penjualan rata-rata jahe Thailand bisa mencapai 2 ton per minggu.
Baca juga: Mencicipi Kuliner Legendaris di Kediri, Soto Ayam Bok Ijo Wajib Dicoba
Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com