jatimnow.com - Solikin hanya bisa meneteskan air matanya saat menerima bantuan paket sembako dari Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Selasa (21/4/2020). Dia sudah lama menderita stroke.
Pria 64 tahun itu mengaku sangat senang mendapatkan bantuan tersebut. Sebab sehari-hari ia hanya menggantungkan hidup kepada ketiga anaknya, yang sekarang banyak menganggur akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).
Saat mendapatkan bantuan paket sembako dari relawan Machfud Arifin, pria yang tinggal di gang sempit RT 02 RW 02 Gubeng Airlangga Gang II, Surabaya itu terlihat lemas di atas tempat tidurnya.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Ya, Solikin telah lama mengidap penyakit stroke. Kakinya tidak bisa dipakai berjalan, bicaranya pun pelan. Begitu pula pendengarannya yang semakin berkurang. Begitupun matanya, sudah mulai buram.
"Matur nuwun sanget (terima kasih banyak) kepada Pak Machfud Arifin. Matur nuwun," ucapnya lirih seraya meneteskan air mata.
Semenjak dinyatakan sakit stroke, Solikin hanya bisa terbaring di atas kamar tidurnya yang sangat kecil itu. Tempat istirahatnya itu bercampur dengan perabotan. Alat untuk memasak pun jadi satu di kamarnya.
Sehari-hari, dia hidup bersama ketiga anaknya, dua laki-laki dan satu perempuan.
"Kalau anaknya yang laki-laki ini kerjanya tukang ojek online. Kalau yang perempuan tidak bekerja. Tapi semenjak wabah Covid-19 ini, kebanyakan nganggur. Kan sepi," ungkap Sekretaris RT 02, RW 02, Gubeng Airlangga Gang II, Nanang.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Selain Solikin, paket sembako tersebut juga diberikan kepada warga yang kurang mampu lainnya. Seperti mbah Maidjem atau mbah Wi, yang juga tinggal di gang sempit di kampung tersebut.
Mbah Wi merupakan janda 83 tahun yang hanya tinggal bersama anak laki-lakinya. Sehari-hari Mbah Wi tinggal di rumah petak berukuran sangat kecil. Di dalamnya hanya muat meja, kursi dan alat seadanya. Bahkan alat untuk memasak pun jadi satu di tempat istirahatnya itu.
Saat menerima paket sembako, Mbah Wi terlihat duduk di kursi kecil yang depannya terpasang sebuah kompor. Kompor itu posisinya lebih tinggi dibandingkan kursi yang ia duduki.
Saat menerima sembako dari Machfud Arifin itu, Mbah Wi hanya mengangguk-nganggukan kepalanya sambil tersenyum. Rupanya pendengaran Mbah Wi sudah berkurang.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Alhamdulillah, sembah nuwun (terimakasih) Pak Machfud Arifin," jawabnya pelan dengan tersenyum.
"Kulo mboten nggada nopo-nopo. Niki angsal bantuan. Matur nuwun nggeh (Saya tidak punya apa-apa. Ini dapat bantuan. Terimakasih ya)," sambungnya.
Selain membagikan paket sembako kepada Solikin dan Mbak Wi, Machfud Arifin juga memberikan 50 paket sembako untuk para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di Gubeng Airlangga Gang II, yang kini tak lagi jualan karena sepinya pembeli.
Paket sembako juga dibagikan kepada para karyawan yang di rumahkan karena Covid-19 hingga para driver ojek online yang saat ini jarang narik lantaran penumpang sepi. Juga kepada para penjual kopi dan jajanan di kampung kuliner tersebut.