jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyerap hasil panen raya oleh kelompok Mari Sejahterakan Petani (MSP) yang berada di sawah Desa Persanggrahan, Kecamatan Kutorejo.
Bupati Pungkasiadi mengatakan hasil panen itu akan dibeli dan dibagikan untuk ketahanan pangan bagi masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Mojokerto. Ia meminta agar petani memproses secepatnya dari gabah menjadi beras siap konsumsi.
"Hasil kami beli untuk disalurkan pada masyarakat terdampak Covid-19 karena merupakan salah satu upaya kita bersama menyediakan kebutuhan pangan pada pandemi saat ini," kata Pungkasiadi, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: Panen Raya Padi di Situbondo, Pj Gubernur Dorong Peningkatan Benih Varietas Unggul
Ia menambahkan, produksi hasil pangan di Kutorejo yang kini mencapai 8 ton per hektar bisa meningkat dengan pengelolaan yang baik.
"Saya ingin produksi pertanian ditingkatkan paling tidak bisa mencapai 12 ton per hektar, kalau perawatan dan tekniknya bagus pasti target itu bisa tercapai," jelasnya.
Baca juga: Panen Raya di Ponorogo, Transformasi Lahan Kering jadi Sumber Padi Berkah
Pungkasiadi berharap, tidak ada tengkulak nakal dan masyarakat lainnya dengan menimbun bahan pangan di saat pandemi Covid-19.
"Laporan dinas pertanian, kita surplus pada masa panen April 2020 artinya ketersediaan beras masih sangat mencukupi," papar dia.
Baca juga: Panen Raya Probolinggo Diklaim Mampu Penuhi Kebutuhan 1,2 Juta Warga
Kepala Desa Pesanggrahan, Mohammad Afif menyambut baik langkah Pemkab Mojokerto dengan menyerap hasil produksi dari petani di wilayahnya. Karena petani di Pesanggrahan sempat ada kendala menjual hasil panen usai produksi.
"Kedepannya hasil produksi petani akan dibeli oleh kelompok tani lalu akan disalurkan melalui Bumdes kepada Pemkab Mojokerto. Sebagian hasil produksi dijual tapi ada yang disimpan untuk ketahanan pangan mandiri saat pandemi seperti ini," katanya.