jatimnow.com - Alokasi anggaran penanganan Covid-19 diharapkan berkisar enam hingga tujuh persen dari kekuatan APBD. Faktanya masih ada daerah yang hanya menganggarkan anggaran di bawah itu.
"Kita sedang mengkoordinasikan supaya kabupaten-kota sama 6-7 persen. Karena kita melihat masih ada yang cukup kecil," tegas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat dialog strategis secara online dengan seratus pemimpin redaksi (pimred) yang tergabung dalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Selasa (5/5/2020) malam.
Dana penanganan Covid-19 yang dialokasikan Pemprov Jatim 2,3 Triliun menurut Khofifah merupakan 6 sampai 7 persen dari APBD Pemprov Jawa Timur. Sesuai data yang dihimpun, APBD Pemprov Jatim Tahun 2020 sebesar Rp 35 Triliun.
Baca juga: Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu
"Jadi kembali bahwa ini pola refocusing kegiatan dan realokasi anggaran karena support dari pusat cukup besar," ujar dia.
"Pemprov 6-7 persen sementara tetapi itu di luar program yang disisir kembali. Banyak program dari OPD itu kita pending dulu dan kita cairkan pada saat pemulihan. Misalnya penguatan Bumdes, Puspa, program ketahanan pangan," tambah Khofifah.
Baca juga: Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi
Jember disebut menduduki peringkat terbesar kabupaten yang mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19.
KPK mencatat ada 5 kabupaten yang anggaran penanganan Covid 19 terbesar. Pertama adalah Kabupaten Jember yang dipimpin Bupati dr Faida mengalokasikan Rp 479.400.000.000.
Baca juga: Mencicipi Kuliner Legendaris di Kediri, Soto Ayam Bok Ijo Wajib Dicoba
Untuk Kota Surabaya menganggarkan dana Rp 196,5 Miliar. Data yang didapat, APBD Kota Surabaya sekitar Rp 10,3 Triliun.
Sedangkan Kabupaten Banyuwangi tercatat Rp 50,6 Miliar. Angka itu di luar pemulihan yang jumlahnya lebih besar. APBD Banyuwangi Rp 3,3 Triliun di Tahun 2020.