jatimnow.com - 86 pedagang di pasar tradisional kota Bojonegoro reaktif atau positif rapid test. Kondisi tersebut bakal menjadi klaster baru penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Jawa Timur.
"Bisa jadi klaster baru," ujar Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso saat jumpa pers bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan Tim Gugus Tugas Covid-19 lainnya di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (7/5/2020).
dr Kohar menerangkan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim akan mendalami lebih jauh perkembangan yang terjadi di Bojonegoro.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Ini kita dalami lebih jauh. Kita akan tracing lebih jauh," tuturnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
dr Kohar yang juga Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar Malang ini menyebut bahwa persebaran Covid-19 di pasar lebih berisiko. Pengalaman itu terjadi pada para pedagang di Pasar Pujon, Malang.
"Di Pujon ada orang mobilitasnya tinggi. Pedagangnya riwa-riwi (lalu lalang) Surabaya-Batu-Pujon," ungkapnya.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Orang lalu lalang, mobilitasnya tinggi ini OTG (orang tanpa gejala). Ini bisa bikin spreading (menyebar)," tambah dr Kohar.
Dia berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tertib dan disiplin melakukan physical distancing, mengenakan masker, menjaga kebersihan dan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang sangat urgent.