jatimnow.com - Komplotan pencuri mobil pikap L300 yang kerap beraksi di beberapa kota di Jawa Timur diringkus Unit Resmob Polrestabes Surabaya.
Kedua pelaku itu adalah Hannab (30) dan Samsudi (40) asal Bangkalan, Madura.
"Kedua pelaku ini kami tangkap di pintu keluar Jembatan Suramadu arah Madura setelah teridentifikasi mencuri di Jalan Pandegiling," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana, Selasa (19/5/2020).
Baca juga: Pencuri Pikap di Ponorogo Diringkus: Asal Sampang, Pakai Mobil saat Cari Sasaran
Dari penyelidikan, komplotan itu diketahui mencari sasaran dengan mengendarai motor. Mereka mengincar mobil L300 yang terparkir di pinggir jalan.
"Pelaku ini selalu membawa kunci T dan beberapa anak kunci. Setiap mencuri, kebanyakan berhasil," jelasnya.
Dari cacatan polisi, komplotan tersebut telah beraksi di beberapa kota diantaranya Gresik, Lamongan, Tuban dan Surabaya. Hingga saat ini sudah ada 7 pikap jenis L300 yang dicuri.
Baca juga: Jatimnow Hari Ini: Viral Warkop Yuni yang Cocok Buat Nongkrong Hingga Dini Hari
"Pada Januari 2020, mereka berhasil mencuri pikap di kawasan Ujung Pangkah, Gresik," ujar dia.
Sepekan kemudian, Samsudi Cs beraksi di Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Lamongan. Di sana, pikap milik Mukhlis (25) yang terparkir di pinggir Musala Al Jihad hampir saja dicuri.
"Waktu itu kedua pelaku kepergok warga dan langsung kabur. Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lamongan," papar Arief.
Setelah kepergok itu, komplotan pencuri pikap L300 ini memilih tidak beraksi lagi. Mereka bersembunyi selama kurang lebih dua bulan. Setelah dipastikan aman, langsung beraksi lagi.
Baca juga: Waspada Rek! Komplotan Maling Pikap L300 Kambuh Lagi di Surabaya
"Mereka mulai beraksi lagi itu di Kabupaten Tuban. Di sana, berhasil membawa kabur satu pikap. Dan sebelum pulang ke Madura, mereka beraksi lagi di Kecamatan Laren, Lamongan. Hasil pikap juga," tandas alumnus Akpol 2013 tersebut.
"Kedua tersangka kami limpahkan ke Polres Gresik. Karena TKP awal pencurian di sana. Tapi kasus ini masih kami kembangkan, mencari kemungkinan pelaku lain dari komplotan ini," pungkasnya.