jatimnow.com - Meski bukan kebutuhan pokok, tapi penjualan jagung manis di Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) relatif stabil. Dari pengakuan pedagang, penjualan jagung manis tidak terlalu terdampak Pandemi Covid-19 saat ini.
Arif Hidayat, salah satu pedagang jagung manis di PIOS mengatakan jika penjualan jagung memang sempat sedikit sepi ketika awal pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Surabaya Raya. Namun selang seminggu kemudian, kondisi penjualannya kembali normal.
"Sempat sepi sekitar seminggu saat pemberlakuan PSBB. Tapi setelah itu penjualan jagung manis kembali stabil," ujar Arif kepada jatimnow.com, Sabtu (21/6/2020).
Baca juga: Rock Melon asal Blitar Jadi Favorit Pelanggan PIOS
Selama ini pasokan jagung manis yang berada di lapak milik Arif didatangkan dari Pare, Kediri dan Malang. Menurut Arif, selama ini penjualan jagung manis dalam sehari bisa mencapai 8 sampai 12 karung.
"Rata-rata sehari minimal bisa menjual 8 karung. Kalau isi perkarungnya sekitar 70 kilogram," terangnya.
Baca juga: Dapat Harga yang Bagus, Petani Gresik Ingin Pasok Hasil Panen Semangka ke PIOS
Sementara untuk harga jagung yang dijual Arif di lapaknya yang terletak di Blok F cukup variatif. Untuk paket 10 bungkus plastik yang perplastiknya isi dua jagung besar dijual harga Rp 50 ribu. Sementara jagung yang berukuran lebih kecil harganya Rp 40 ribu.
"Sedang untuk yang isi tiga perplastik harganya Rp 35 ribu," terang Arif.
Lebih lanjut pedagang asal Madura itu menambahkan jika pasokan jagung di lapaknya terkadang juga didapatkan dari petani jagung di Malang.
Baca juga: Jadi Favorit Warung Penyetan, Mentimun Lalap di PIOS Penuhi Pasar Tradisional
Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com