jatimnow.com - Yayasan Ciputra Pendidikan menimba ilmu secara daring dengan Guangdong Lingnan Institute of Tehnology, China untuk mempersiapkan pelaksanaan pendidikan di lingkungan sekolah dan kampus jelang new normal pascapandemi Covid-19, Jumat (26/6/2020).
Executive Board dari Yayasan Ciputra Pendidikan, Dr. Ir. Denny Bernardus menyampaikan bahwa China memang telah terlebih dahulu memasuki new normal dengan berhasil menekan angka korban Covid-19.
"Belajar dari China yang sudah terlebih dahulu mengalami new normal dan berhasil menekan angka Covid-19 menurut saya penting. Ya tentu saja pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kondisi di Indonesia," jelas Denny.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Seluruh jajaran pelaksana pendidikan dari play group hingga universitas akan mengikuti sesi benchmarking dengan narasumber dari China langsung untuk mendapatkan insight. Kami menghadirkan Mr. Hongqiang Zhang, International Coorperative Programme dari Guangdong Lingnan Institute of Tehnology," tambahnya.
Denny menambahkan, banyak hal yang disampaikan Hongqiang Zhang, salah satunya treatment khusus sudah harus dilakukan sebelum aktivitas dimulai pada tempat pendidikan di era new normal.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Salah satunya adalah 14 hari sebelum hari masuk sekolah, setiap civitas akademika dan komponen sekolah wajib memberikan laporan suhu badan tiap harinya," ungkap Denny mengutip pernyataan dari Zhang.
Setelah itu, pengamatan akan dilakukan H plus 14 hari setelah hari pertama masuk sekolah. Beberapa kondisi seperti yang tidak mengizinkan untuk kembali ke sekolah, adanya gugus tugas di tiap sekolah yang memiliki beberapa tugas.
"Sangat menarik saat Mr. Zhang sempat menyebutkan bahwa setelah masuk ke lingkungan sekolah, siswa tidak diperkenankan keluar untuk beli makanan. Delivery pun tidak boleh," ujar Denny.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
Hal senada dikatakan Rektor Universitas Ciputra Ir. Yohannes Somawihardja. Dirinya mengaku siap melaksanakan prosedur new normal aman bagi anak didik.
"Universitas Ciputra antusias untuk belajar dari China. Sambil menunggu panduan dari pemerintah, ada beberapa hal yang memang kami sudah siapkan. Namun demikian kami coba gali ilmu dari yang lebih dulu berhasil," terang Yohanes.