jatimnow.com - Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo terus digalakkan Polrestabes Surabaya dan jajaran untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Perintah tersebut digaungkan Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran maupun Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir. Polsek jajaran pun berlomba-lomba membuat Kampung Tangguh Semeru. Salah satunya Polsek Sukolilo Surabaya.
"Progam Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo ini merupakan perintah dari Pak Kapolda maupun Pak Kapolrestabes. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," terang Kapolsek Sukolilo AKP Subiyantana, Sabtu (27/6/2020).
Baca juga: Video: Binmas Polres Probolinggo Kota Bagikan Masker Batik Gratis
Untuk wilayah Sukolilo, ada beberapa kampung yang dipilih untuk dijadikan Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo yang akan mendapatkan penilaian dari Polrestabes Surabaya.
"Untuk di wilayah Sukolilo sebenarnya ada 30 Kampung Tangguh Semeru. Tapi yang masuk penilaian ada 4 kampung. Alhamdulillah dapat nilai baik terus. Karena ada yang zona hijau, meninggalnya cuma satu, dan juga warganya kreatif-kreatif," jelasnya.
Subiyantana menyebut, empat Kampung Tangguh Semeru yang masuk dalam penilaian adalah Kampung Tangguh Manyar Jaya RW VII, Semolowaru Indah I, Manyar Kartika, dan Medokan Semampir Balai RW 2.
"Yang di Kampung Tangguh Manyar Jaya VII kita dapat juara 3. Di Semolowaru Indah I juara 1, Manyar Kartika juara 2, kemudian di Medokan Semampir Balai RW 2 juara 1," jelasnya.
Dia menambahkan, program Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo ini didirikan bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca juga: Masker Kain Batik Tawangsari Kota Probolinggo Dibagikan Gratis
Selain juga mengedukasi masyarakat supaya patuh terhadap kedisiplinan. Seperti memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
"Saat ini sudah masuk gelombang keempat. Artinya ini efektif agar warga termotivasi. Tujuannya bukan untuk menang, tetapi untuk benar-benar menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan di kampung sebagai upaya pencegahan," tandasnya.
Dalam lomba itu, lanjut Subiyantana, indikator penilaian adalah terkait kesiapsiagaan satgas Covid-19 di kampung, fasilitas protokoler kesehatan dan kemandirian serta kesadaran masyarakat itu sendiri.
"Indikator itu mengarah pada penekanan jumlah penularan virus. Tingkat kesembuhan jika ada yang terpapar," sambung mantan Kanit Harda Polrestabes Surabaya itu.
Baca juga: Warga Jatim Dinilai Puas Kampung Tangguh Semeru
Salah satu Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo yang dikunjungi polisi adalah wilayah Medokan Semampir.
Saat di kampung itu, polisi mengaku salut dengan warga kampung yang disiplin serta memiliki empati tinggi terhadap sesama warganya.
"Di situ terkonfimasi ada satu yang positif. Warga kontrak rumah di situ. Warga lain tidak malah mengucilkan, namun saling berbagi dan menguatkan. Sosialisasi satgas Kampung Tangguh juga jalan dan cepat merespons hal-hal mengenai pencegahan dan penanganan Covid 19 ini. Saya sangat salut," pungkasnya.