Pixel Code jatimnow.com

Warga Jatim Dinilai Puas Kampung Tangguh Semeru

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Budi Sugiharto
Survei penanganan Covid-19 di Jatim, evaluasi kinerja, implikasi ekonomi dan politik.
Survei penanganan Covid-19 di Jatim, evaluasi kinerja, implikasi ekonomi dan politik.

jatimnow.com - Penanganan Pandemi Covid-19 atau Virus Corona dengan program Kampung Tangguh Semeru di Jawa Timur menunjukan tingkat kepuasan masyarakat cukup tinggi.

Berdasarkan survei yang disampaikan Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam survei penanganan Covid-19 di Jatim, evaluasi kinerja, implikasi ekonomi dan politik.

"Tingkat kepuasan masyarakat Jatim terhadap kinerja Gubernur Jatim dalam memperbaiki kondisi Jatim, utamanya terkait penanganan Covid-19 dan implikasinya, mencapai 68,10 persen," kata Ratno Sulistiyanto di sebuah hotel di Darmo Kali, Surabaya, Senin (31/8/2020).

"Berikutnya tingkat kepuasaan kinerja kepolisian dalam hal ini Polda Jatim ini sekitar 64,2 persen yang menjawab cukup puas, bahkan sangat puas 10 persen. Kategori tingkat kepuasan ini mencapai 74 persen," imbuhnya. 

Tingkat kepuasan terbesar terdapat di Kota Probolinggo, Bondowoso, Nganjuk, Trenggalek, Sumenep, Probolinggo, dan Sampang.

Baca juga:
Bedah Buku Dramaturgi Politik Elektoral, SRC Janji jadi Agen Kontrol Demokrasi

Sedangkan tingkat kepuasan terendah terdapat di Kota Batu, Bojonegoro, Pacitan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Bangkalan, Lumajang, Gresik, Jombang, dan Blitar.

"Sebanyak 31 persen masyarakat Jatim mengetahui adanya Program Kampung Tangguh. Dan 68,27 persen di antaranya merasa puas akan manfaat hadirnya kampung tangguh dalam menginisiasi kemampuan warga secara mandiri dalam menghadapi wabah Covid-19 di lingkungannya," tandasnya.

Ketua DPD Partai Hanura Yunianto Wahyudi yang diundang sebagai penanggap mempertanyakan tentang rendahnya pengetahuan publik tentang Kampung Tangguh Semeru.

Baca juga:
Hasil Survei Indopol: Yuhronur Efendi Menang Pilkada Lamongan Hari Ini

"Fakta survei mencatat hanya 31 persen responden saja yang mengetahui program itu," kata Masteng panggilan akrab Yunianto.

"Sehingga ke depan ada peningkatan publikasi di media," tambahnya.