jatimnow.com - Operasi Pekat Semeru 2020 yang digelar Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran selama 2 pekan berhasil mengungkap 494 kasus dan menindak 381 pelaku kejahatan.
Dari jumlah tersebut, dua tersangka diantaranya ditembak mati.
"Kami mengapresiasi kinerja Satreskrim Polrestabes Surabaya dan jajaran polsek yang terus melakukan upaya penindakan pelaku kejahatan di tengah Pandemi Covid-19," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhony Eddison Isir didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Selasa (21/7/2020).
Baca juga: Operasi Pekat Semeru 84 Pelaku Diamankan, 776 Gram Sabu Disita
Ratusan bandit yang dipamerkan saat Analisa dan Evaluasi (Anev) kinerja di Mapolrestabes Surabaya terbanyak adalah kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Dari ratusan kasus yang diungkap, rincian terdiri dari 160 tersangka kasus pencurian, 89 tersangka kasus jambret dan begal, 89 kasus curanmor. Sedangkan sisanya terdiri dari premanisme dan penyalahgunaan senjata tajam.
Ditambahkannya, dengan keterbatasan di tengah pandemi ini pihak Satreskrim Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran berupaya maksimal menekan jumlah gangguan keamanan dan ketertiban.
Baca juga: Pilihan Pembaca: Kediri dan Mojokerto jadi Sorotan
Meski banyak kasus kejahatan yang sudah diungkap, Isir menyebut jika perang melawan pelaku kejahatan tidak berhenti.
“Kepolisian harus terus melakukan patroli baik terbuka maupun tertutup. Ini untuk menutup ruang gerak para pelaku kejahatan," tandas Isir.
Selain ratusan tersangka, Polrestabes Surabaya mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, empat unit mobil, 101 motor, 116 handphone, dua laptop, dua televisi, satu kipas angin, dua magic com, satu kompor gas, satu bor listrik, satu speaker aktif, perhiasan mas, jam tangan dan ratusan barang bukti kejahatan lainnya.
Baca juga: Operasi Pekat Semeru di Jombang, 82 Orang Diamankan Polisi
"Selain penindakan represif, kami juga lakukan upaya preemtif dan preventif. Seperti dua pelaku pembobol rumah yang terpaksa kami tindak tegas terukur sampai meninggal dunia. Itu karena sudah sangat meresahkan dan melawan saat kami tangkap," pungkas Isir.