jatimnow.com - Untuk memastikan ketersediaan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau sentra penjualan hewan kurban di Bangkalan, Madura.
Didampingi Bupati Bangkalan RKH Abd. Latif Amin Imron, Gubernur Khofifah meninjau Pasar Hewan Tanah Merah Bangkalan serta Kelompok Tani Ternak Usaha Bersama di Desa Pettong, Kecamatan Tanah Merah, Sabtu (25/7/2020).
Saat mengunjungi Desa Pettong, Gubernur Khofifah melihat langsung hewan ternak sapi dan kambing milik kelompok peternak tersebut yang dikumpulkan di Lapangan Pettong. Total ada 100 ekor sapi dan 75 ekor kambing.
Baca juga: Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
Kelompok ternak yang beranggotakan 20 peternak itu juga menjual hewan kurban secara online yang mendapat apresiasi atau pujian Gubernur Khofifah.
Menurutnya, penjualan hewan kurban secara online menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berkurban dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah Pandemi Covid-19. Masyarakat bisa memilih hewan kurban secara online dari lokasi manapun tanpa perlu datang ke lokasi.
Para pembeli yang berasal dari berbagai daerah bisa memilih hewan kurban secara online dan membayar melalui transfer (cashless). Pemotongan hewan kurban pun dapat dilakukan di tempat ini sekaligus disiapkan tempat untuk menimbang berat hewan tersebut.
"Saya mengapresiasi ikhtiar yang sudah dilakukan kelompok peternak di Desa Pettong ini. Desa ini terhitung cukup jauh dari Kecamatan Tanah Merah, tetapi saat ini mereka sudah melakukan terobosan penjualan hewan kurban secara online sekaligus jasa pemotongannya," ujar Gubernur Khofifah.
Baca juga: PKS Jatim Sebar 200 Ribu Paket Daging di Momen Idul Adha 2024
Gubernur Khofifah juga mengapresiasi program inseminasi buatan untuk sapi betina. Proses ini menjadi bagian dari penguatan pengembangbiakan sapi potong yang ada di Bangkalan.
Dalam kunjungan kali ini, Gubernur Khofifah ingin memastikan program hulu hilir dalam budidaya sapi, terutama dalam hal produksi konsentrat. Bila syaratnya telah terpenuhi pada titik ekonomi, maka pembuatan konsentrat bisa dilakukan di tempat tersebut.
"Kita harus menghitung misalnya peternak membutuhkan berapa banyak konsentrat untuk sapi yang ada di lingkungan Desa Pettong atau mungkin Tanah Merah. Kalau sudah seperti itu berarti sudah dimungkinkan untuk menyiapkan produksi konsentrat di sini," jelasnya.
Di beberapa titik telah ada pembuatan konsentrat skala kecil dengan menggunakan mesin yang sangat sederhana dan teknologi tepat guna. Sehingga kelompok peternak sapi di sini sudah bisa diinisiasi untuk menjadi koorporasi.
Baca juga: DPD NasDem Surabaya Bagikan 718 Paket Daging Kurban pada Idul Adha 1445 Hijriyah
"Harus terlahir pikiran besar dari inisiasi yang sudah bisa menembus teknologi. Dari desa ini orang tidak terbayang bahwa penjualan ternak bisa dilakukan secara online. Ada format penyembelihan hewan kurban dengan mentransfer sejumlah uang sesuai besaran hewan yang dijadikan hewan kurban. Jadi inisiasi ini luar biasa. Dan itu menjangkau desa yang cukup jauh dari perkotaan dan ini akan jadi proses transformasi yang indah," jelasnya.
Kunjungan ini sekaligus untuk memastikan ketersediaan hewan kurban di Jatim dalam kondisi cukup serta memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).