jatimnow.com - Teguh alias Dedy Sulistianto, terduga teroris yang ditembak mati Tim Densus 88 di tempat kosnya di Jalan Sikatan IV, Manukan, Surabaya, menghilang seminggu sebelum disergap.
Informasi yang diperoleh jatimnow.com menyebutkan, Teguh diketahui di Sidoarjo. Ia berkumpul dengan kakak kandungnya, Anton Ferdiyantono, terduga teroris yang tewas di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Minggu (13/5/2018) malam.
Lantas mengapa Teguh bertemu Anton, kakaknya itu? Sumber jatimnow.com mengatakan jika selama di Sidoarjo, Teguh bersama Anton belanja kebutuhan bom atau alat-alat bahan peledak. Selama seminggu itu pula, Teguh dan Anton sudah berhasil merangkai sejumlah bom.
Baca juga: 5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!
Rangkaian bom yang sudah siap ledak itu, secara bertahap dikirim Teguh ke kos-kosannya di Manukan Surabaya dengan diam-diam.
Setelah menaruh rakitan bom ke rumahnya, Teguh bergegas kembali. Namun sejak Minggu (13/5/2018), Teguh sudah tidak menyambangi rumahnya sama sekali.
Baca juga: Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan
Dan Selasa (15/5/2018) petang, Teguh baru terlihat pulang yang kemudian langsung disergap dan ditembak mati Tim Densus 88 karena melawan menggunakan senjata tajam.
Bom rakitan yang ditemukan di rumah Teguh telah di disposal (upaya menjinakkan bom dengan cara meledakkan) oleh Tim Gegana Polda Jatim dengan satu kali ledakan keras. Selain itu, detonator bom yang ditemukan, sudah disita oleh Tim Gegana.
Baca juga: Paket Misterius Berbau Tak Sedap Gegerkan Warga Sidoarjo, Bom?
Sebelumnya, Walikota Tri Rismaharini di TKP memastikan jika Teguh adalah adik terduga teroris yang tewas di Sepanjang Sidoarjo. "Dia (Teguh) asli Surabaya dan adik kandung dari teroris yang ada di Sepanjang Sidoarjo," sebut Risma, Selasa (15/5/2018) malam.
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes