jatimnow.com - Sejak Minggu (13/5/2018) malam lalu, Abid, sebut saja begitu, masih tidak menyangka, jika Dita Oepriarto tetangganya, merupakan teroris yang meledakkan 3 gereja di Surabaya.
Sejak saat itu pula, mata dan telinga Abid, tak lepas dari media yang menyiarkan langsung situasi terkini Kota Surabaya.
Abid yang meminta namanya disamarkan atas dasar keselamatannya dan keluarganya itu, mengungkap cerita mengejutkan.
Baca juga: Dari Cikeas Bogor, Napiter Asal Gresik dan Malang Dipindah ke Kediri
Itu setelah dirinya melihat siaran langsung sebuah stasiun televisi, pada Selasa (15/5/2018) siang yang menayangkan proses penggeledahan kontrakan Tri Murtono, di Jalan Tambak Medokan Ayu VI Nomor 2A, Rungkut, Surabaya pada Selasa (15/5/2018) lalu.
Tri merupakan dalang bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) lalu.
"Saya kaget melihat mobil pickup warna biru dongker yang dikeluarkan polisi dari rumah (Tri Murtono) itu. Saya tidak asing dengan mobil itu," kata Abid, kepada jatimnow.com, Kamis (17/5/2018) kemarin.
Apa yang diingat Abid tentang mobil pikap biru dongker bernopol L 8032 MD yang diketahui milik Tri Murtono itu? Abid ingat betul pada Sabtu (12/5/2018) malam ba'da Isya' lalu, mobil pick up itu terparkir di depan rumah Dita, di Jalan Wonorejo Asri XI No 22, Rungkut Surabaya. Entah apa yang terjadi di dalam.
"Seingat saya mobil itu kembali dari rumah Dita, (Sabtu) malam itu sekitar jam 10 malam," beber Abid, yang memang rumahnya tak jauh dari rumah Dita.
Entah kebetulan atau tidak. Dari penelusuran jatimnow.com di lapangan. Rumah kontrakan Tri Murtono, di Jalan Tambak Medokan Ayu VI Nomor 2A dan rumah Dita, di Jalan Wonorejo Asri XI No 22, Rungkut Surabaya itu, jaraknya tidak sampai 2 km atau sekitar 1,5 km.
Baca juga: Muazin Musala di Tulungagung Ditangkap Tim Densus 88, Begini Kata Warga
Dan jika menggunakan kendaraan bermotor, bisa ditempuh hanya dengan estimasi waktu 10 menit saja.
Dengan cerita Abid itu, diduga kuat jika sebelum melakukan aksi bunuh diri di 3 gereja di Surabaya dan Mapolrestabes Surabaya, Dita dan Tri bertemu terlebih dahulu.
Namun hingga kini belum diketahui, apa yang sebenarnya mereka obrolkan dan tempat mana saja yang mereka rencanakan untuk diserang. Sebab Dita sekeluarga tewas, begitu pula dengan Tri, istri dan kedua anaknya.
Saksi hidup apa yang diobrolkan Dita dan Tri di rumah Dita pada Sabtu (12/5/2018) malam lalu itu, hanyalah AAP (7) anak bungsu Tri yang nyawanya selamat setelah berhasil dievakuasi AKBP Roni Faisal SF sesaat setelah ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya yang tahu.
Sementara sumber jatimnow.com di internal kepolisian menyebut, jika Tri memilih kontrakan tak jauh dari rumah Dita, atas saran dan ide Dita.
Baca juga: Pilihan Pembaca: Kirab Budaya, Terduga Teroris, Hari Jadi Pemkab Jombang
Diduga, hal itu untuk memudahkan pertemuan keduanya. Sebab keduanya memiliki satu faham yang tergabung dalam wadah JAD (Jamaah Ansharut Daullah).
Hal itu ditegaskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat meninjau Mapolrestabes Surabaya pasca ledakan pada Senin (14/5/2018) sore lalu.
"Para terduga pelaku (bom bunuh diri) ini, merupakan satu jaringan dalam JAD. Dan Dita, inisiator peledakan 3 gereja, merupakan Ketua JAD sel Surabaya," tegasnya saat itu.
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes