jatimnow.com - Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) merupakan salah satu kawasan pantai di Kota Surabaya yang dikelilingi oleh hutan magrove. Hutan magrove tersebut dikenal memiliki kekayaan alam berupa bermacam jenis ikan yang mendiami hutan magrove.
Masyarakat di sekitar Pamurbaya memanfaatkan hasil alam ini untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Berbagai produk olahan hasil alam dihasilkan oleh masyarakat sekitar Pamurbaya. Salah satunya adalah kerupuk ikan milik Nur Izul Inayah, Warga Gunung Anyar Tambak Surabaya.
Berbagai jenis produk kerupuk dari hasil hutan mangrove dibuat ibu rumah tangga ini. Diantaranya kerupuk ikan spesial, udang, kerang, bawang, jambu biji, buah naga, wortel, bayem lele (bale), bandeng bayem, ikan kemangi, ikan seledri, ikan payus dan ikan bogem.
Baca juga: Dengan 1 Kaki, Pelaku UMKM di Banyuwangi Raih Omset Puluhan Juta Rupiah
Dari sekian macam jenis kerupuk ikan olahannya, Inayah lebih mengutamakan jenis ikan payus. Menurut Inayah, ikan payus tidak diminati oleh masyarakat lantaran sulit dalam mengolahnya.
Inayah mengatakan, masyarakat masih belum banyak memanfaatkan ikan payus untuk diolah menjadi bahan makanan, sebab ikan payus memiliki banyak duri.
Baca juga: Ada Banyuwangi Art Week di Gesibu Akhir Pekan Ini, Semua Warga Diajak
"Payus gak laku, dikasih aja nggak mau karena durinya banyak. Selain itu ikan payus panennya lama sekitar 6 bulan sekali," ujar Guru Paud tersebut.
Dari kejelian itu, Inayah terus mengambangkan usaha yang membawanya menjadi pelopor usaha kreatif di wilayahnya.
Karena inovasinya, Inayah menjadi pahlawan ekonomi sejak tahun 2016 hingga sekarang. Dari hasil usahanya tersebut ia mampu menjual kerupuk olahannya hingga ke luar pulau.
Baca juga: Keren! Kelompok Wanita Tani di Ponorogo Diajari Kembangkan Pengolahan Ikan Lele jadi Keripik
"Pernah pameran di Yogyakarta, Jakarta, Malang, Pandaan, pesanan hingga Jakarta sampai Merauke, Terakhir dikirim ke Balik Papan," paparnya.
Kerupuk hasil olahannya tersebut mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah, sekitar 2 hingga 4 juta per bulannya.
Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto