jatimnow.com - Tiga berita menjadi pilihan pembaca pada Sabtu (5/9/2020).
Ketiga berita itu adalah bus seruduk tiga kendaraan di Malang mengakibatkan satu orang tewas dan lima terlukas, modus produsen motor asli atau palsu (aspal) di Pasuruan yang dibongkar polisi serta Eri Cahyadi seharusnya mencontoh Mujiaman.
Redaksi merangkum ketiga berita itu:
Baca juga: 5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 2 Jomblo Dilarang Iri
Bus Seruduk Tiga Kendaraan di Malang, Satu Orang Tewas, Lima Terluka
Bus Tentrem menabrak truk gandeng dan mobil Honda BRV serta motor di Jalan Raya Song-song, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekitar pukul 11.00 Wib, Sabtu (5/9/2020). Satu orang tewas dan lima orang terluka dalam kecelakaan ini.
Korban tewas adalah perempuan, salah satu penumpang mobil BRV yang mengalami luka pada kepala. Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Marsudi Waluyo Malang.
Sedangkan lima korban luka yaitu tiga penumpang mobil BRV, pengendara motor serta sopir bus yang mengalami patah tulang. Korban luka sudah dilarikan ke Rumah Sakit Lawang untuk menjalani perawatan.
Begini Modus Produsen Motor Aspal di Pasuruan yang Dibongkar Polisi
Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim terus mendalami dan mengembangkan kasus produsen motor asli tapi palsu (aspal) di Pasuruan yang mereka bongkar. Sejumlah fakta diperoleh dalam pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: 5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 3 Jangan Ditiru Maszeeh!
Kasubdit Jatanras Polda Jatim, Kompol Oki Ahadian menyampaikan, otak dari produksi motor aspal itu adalah Yono, warga Ngawen, Parerejo, Purwodadi, Pasuruan. Selain ahli dalam mengubah nomor rangka dan mesim motor, Yono juga lah yang menadah motor-motor hasil curian para pelaku.
Bersama Yono, Oki dan timnya juga meringkus dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor), yaitu Shafa Kurnia Haris dan Chotib, keduanya warga Krajan, Krengih, Rembang, Pasuruan.
"Selain menjadi penadah motor curian, pelaku Yono ini kadang menerima pesanan mengubah nomor rangka dan nomor mesim motor," ujar Oki, Sabtu (5/9/2020).
Eri Cahyadi Seharusnya Mencontoh Mujiaman
Baca juga: Pilihan Pembaca: Mata Air Abadi, Onar Perguruan Silat, Kebakaran Toko Tekstil
Taman Harmoni Keputih dipilih menjadi tempat kegiatan politik PDI Perjuangan (PDIP) usai pengumuman rekomendasi bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota Surabaya pada Rabu (2/9).
Dipilihnya Taman Harmoni, taman yang dibangun Pemkot Surabaya menggunakan APBD itu oleh PDIP mendapat kritikan. Selain dari anggota DPRD Surabaya Imam Syafi'i, juga Coruption Watch Indonesia atau SCWI.
Koordinator SCWI, Hari Cipto Wiyono mengatakan, penggunan aset negara sebagai tempat kegiatan politik atau penyerahan rekomendasi oleh PDIP itu jelas menyalahi aturan. Menurutnya hal itu mengarah ke penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan politik.