jatimnow.com - Calon Wali Kota (Cawali) dan Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Surabaya Eri Cahyadi-Armudji yang tidak hadir dalam deklarasi damai Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 Bawaslu Surabaya disebut akan menjadi penilaian sendiri bagi masyarakat.
"Harusnya menurut ketentuan itu harus disepakati bareng. Komitmen itu harus bersama (semua paslon). Tidak mungkin hanya sendirian," ujar Pengamat Politik Unair, Suko Widodo, Minggu (26/9/3020).
Ketidakhadiran paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) dalam deklarasi damai Jumat (25/9/2020) malam itu menjadi teka-teki. Karena paslon Eri-Armudji hanya diwakili timnya, yaitu Handrean Renanda dan Purwadi.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Sedangkan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman hadir lengkap bersama ketua tim pemenangannya.
Menurut Suko, deklarasi itu sebagai tahap awal untuk menunjukkan komitmen bersama sebelum melalui tahapan berikutnya. Suko menegaskan, bila mau melakukan demokrasi dengan baik, maka harus ada kesepakatan bersama.
"Ngak bisa hanya satu (paslon) yang datang dan yang lainnnya tidak," tegasnya.
Suko menyebut, ketidakhadiran Eri-Armudji dalam deklarasi damai itu akan mendapatkan penilaian tersendiri dari masyarakat. Sebab ketidakdisiplinan mematuhi aturan akan menjadi catatan masyarakat.
"Pasti masyarakat bisa nilai sendiri. Masak melanggar dibiarkan," tandasnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Sementara Komisioner Bawaslu Kota Surabaya, Hadi Sumargo mengatakan, undangan deklarasi damai Pilwali Surabaya 2020 sudah ditujukan kepada kedua paslon beserta tim penghubung paslon dan partai pengusung.
"Keduanya yang kami undang paslon Eri-Armudji dan MA (Machfud Arifin)-Mujiaman dan timnya serta partai pengusung," ungkapnya.
Hadi mengaku tidak tahu alasan Paslon Eri-Armudji tidak hadir dalam deklarasi damai tersebut.
"Saya ngak tahu kenapa (Eri-Armudji) nggak hadir. Tidak ada laporan," jelasnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Menurutnya, undangan tersebut sebenarnya sangat penting untuk dihadiri kedua paslon, mengingat dalam acara ini ada penandatanganan pakta integritas. Karena ketidakhadiran itu, yang melakukan tanda tangan pakta integritas praktis hanya Machfud Arifin-Mujiaman. Sementara Eri-Armuji diwakilkan.
"Harapan Bawaslu sebenarnya semua hadir sesuai dengan apa yang kita sampaikan. Karena tanda tangan pakta integritas," jelasnya.
Hadi menegaskan, kehadiran paslon sangat penting sebagai wujud komitmen bersama masing-masing paslon untuk memegang teguh peraturan sesuai dengan ketentuan undang-undang. Di antaranya menjaga protokol kesehatan selama pilwali, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.