jatimnow.com - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Surabaya menggelar acara bertajuk 'Sambung Rasa bersama Calon Pemimpin Surabaya' yang dihadiri dua pasangan calon (paslon) wali kota-wakil wali kota.
Acara yang dipandu langsung Ketua Umum Kadin Surabaya Ali Affandi berjalan dengan format diskusi dan sesuai protokol kesehatan yang ketat. Pada sesi kedua, Paslon Nomor Urut 2, Machfud Arifin (MA)-Mujiaman Sukirno (Maju) hadir di Hotel Majapahit, Rabu (14/10/2020) malam.
Ali Affandi menilai kehadiran Paslon Maju dalam acara tersebut menjadi wujud komitmen paslon ini untuk kemajuan perekonomian di Surabaya.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Alhamdulillah Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman berkenan hadir untuk sambung rasa dan di sini membuktikan bahwa beliau juga komit terhadap perekonomian di Surabaya," tutur Ali Affandi.
Menurut Ali, dunia usaha menginginkan sosok pemimpin daerah yang bisa mendorong perekonomian. Apalagi pada masa Pandemi Covid-19, di mana pemulihan ekonomi menjadi tantangan seluruh daerah di Indonesia, bahkan dunia.
Ali juga mengapresiasi pemaparan yang disampaikan pasangan Paslon Machfud Arifin-Mujiaman yang menurutnya memiliki komitmen untuk memperkuat sister city dengan 13 negara.
"Investasi suatu hal yang baik apabila kita bisa melibatkan adanya kearifan lokal. Kami berharap apapun ivestasi dan investor yang masuk baik dari Jakarta maupun luar kota itu bisa melibatkan warga Surabaya, sehingga itu akan menjadi multiplayer efek untuk bisa meningkatkan perekonomian dari masyarakat kecil hingga masyarakat besar," bebernya.
Baca juga: Cara Ampuh Gaet Investor Masuk Surabaya Ala Machfud Arifin-Mujiaman
Menurutnya, pemaparan Machfud Arifin-Mujiaman tersebut akan mampu menyelamatkan ekonomi di Surabaya secara tepat dan efisien.
"Kami berharap pemkot atau siapapun pemimpin pemerintah nanti di Kota Surbaya, harus melibatkan seluruh elemen perekonomian terutama Kadin dan seluruh asosiasi di bawahnya, dari UMKM dan seluruh perusahaan besar. Kami percaya apabila kita bisa berdaya bersama insyaAllah Surabaya akan kembali menjadi kota metropolitan yang akan memimpin di kancah nasional," tambahnya.
Sementara Machfud Arifin menjelaskan ada 13 sister city. Seperti Liverpool dari Inggris dan kota-kota lain dari berbagai negara. Namun manfaat dari dampak kerjasama antara Surabaya dengan sister city dinilai Machfud Arifin masih sangat rendah.
"Orang Liverpool ini ngeledek kita arek Suroboyo atau yo opo. Harusnya ada impact dan bisa kita (masyarakat) rasakan," tuturnya.
Machfud Arifin berharap kepada Kadin Surabaya dan berbagai pihak untuk bersama-sama membangun Surabaya lebih maju lagi dan membuat warganya makmur.
"Pemkot Surabaya harus bermitra dengan Kadin. Tapi Pemkot Surabaya bukan bagian daripada Kadin. Kita sebagai mitra kerja," tuturnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Machfud Arifin menerangkan, Kota Surabaya sudah bagus dalam periode kepemimpinan saat ini. Namun masyarakat masih merasa perlu perubahan yang lebih baik lagi. Dan menjadikan masyarakat Surabaya bukan sebagai wong cilik atau orang kecil.
"Tapi bagaimana warga Surabaya menjadi orang besar, memiliki daya beli yang bagus. Jangan menjadi orang kecil dan selalu dikasihani. Bantuan untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) saja susah. RT disuruh mengisi aplikasi, tapi bantuannya nggak datang-datang. Pintu rumahnya Pak RT digedor-gedor warga. Miris sekali," ungkap arek asli Ketintang, Surabaya ini.
Machfud Arifin pun berharap, ke depan Pemkot Surabaya bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk Kadin bersama-sama membangun Kota Pahlawan lebih maju lagi dan makmur warganya.
"Saya bukan Superman. Saya bukan Superwoman. Tapi kita harus bersama-sama menjadi supertim, bermitra dengan Kadin, untuk bisa membuat loncatan-loncatan Surabaya lebih maju. Membangun Surabaya tidak sendirian," jelasnya.
Dengan gaya serius dan jenakanya, Machfud Arifin meminta calon wakilnya Mujiaman Sukirno memaparkan apa saja yang akan dilakukan ke depan.
"Ada Rp 36 triliun investasi di Kota Surabaya. Investasi dalam negeri hanya empat koma sekian triliun. Investasi asing Rp 0,14 trilun. Ada Rp 32 triliun investasi nonfasilitasi," papar Mujiaman.
"Saya berharap dengan Kadin, ada hal yang perlu kita fokuskan investasi dalam negeri dan investasi asing. Kita bersama Kadin dan kalau belum ada yang menunjukkan jalannya, kita tunjukkan jalannya," tambahnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Mantan Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ini melihat investasi di Surabaya masih miris.
"Investasi asing Rp 0,14 triliun atau Rp 140 miliar. Itu artinya Surabaya belum dipercaya oleh komunitas masyarakat internasional. Ini peluang kita semuanya," beber Mujiaman.
Pria yang pernah bekerja di perusahaan Amerika Serikat milik Bill Gates ini menceritakan panjang lebar tentang PDAM. Katanya, banyak peluang untuk investasi di bidang air, sehingga masyarakat Surabaya dapat menikmati air bersih dengan harga terjangkau, tapi menguntungkan bagi investor.
"Investasi membangun jaringan pipa, membangun otomatisasi, meterisasi. Ini pintu masuk kita memperbesar nilai ekonomi Kota Surabaya," ujarnya.
Mujiaman memberikan contoh kecil, di mana luas kantor PDAM Surya Sembada Surabaya sekitar 1,8 hektar. Dia berharap ke depan luas kantor PDAM itu dapat digunakan sebagai co-working space.
"Jadi ke depan. Pertama pintu pelayanan masih terbuka. Kedua kue ekonomi harus kita tingkatkan volumenya. Kita sebagai pemimpin, memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.