jatimnow.com - Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi mengunjungi Kabupaten Banyuwangi dan bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas.
Momen tersebut dijadikan Zainut bernostalgia saat mereka berdua melakukan perjalanan ke Banyuwangi era 90-an lalu.
"Dulu awal ke Banyuwangi susah sekali. Diajak Pak Anas ke sana untuk sebuah acara, naik bus dari Surabaya harus turun Jember. Setelah itu naek bus lagi ke Banyuwangi. Susah pokoknya," kenang Zainut yang disambut gelak tawa Bupati Anas dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (17/10/2020).
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Zainut dan Anas sendiri adalah kolega lama. Mereka sama-sama mantan ketua umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Zainut melakukan kunjung ke Banyuwangi selama dua hari, 16-17 Oktober 2020. Di sana, dia melakukan pertemuan dengan sejumlah jajaran Kantor Kementerian Agama Banyuwangi.
Zainut merasa kaget, Banyuwangi kini sudah berubah. Prestasinya mencolok dan daerahnya terus berkembang.
"Sekarang ada pesawat ke Banyuwangi. Akses mudah sehingga membawa dampak menggerakkan ekonomi masyarakat. Setiap datang kesini, selalu saja ada yang berbeda dan itu pasti hal yang positif. Daerahnya bersih, pariwisatanya maju, UMKM-nya berkembang," puji Zainut.
Baca juga: 3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
Dia mengungkapkan perubahan itu tidak terlepas dari semangat dan inovasi Bupati Anas yang ia kenal sejak menjadi mahasiswa.
"Anas yang saya kenal sejak dulu ya seperti itu semangatnya. Dan kemajuan Banyuwangi seperti ini patut disyukuri oleh semua rakyat Banyuwangi terlebih segudang prestasi telah diperoleh Banyuwangi selama 10 tahun ini. Tolong rakyat Banyuwangi jaga prestasi ini," harap Zainut.
Sementara itu, Bupati Anas mengungkapkan bahwa prestasi yang banyak diraih Banyuwangi ini tak lepas dari kekompakan warga Banyuwangi serta kerukunan antar umat yang selalu terjaga.
Pemkab Banyuwangi telah melakukan langkah-langkah untuk menjaga kekompakan antar umat beragama di daerahnya.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya
Salah satunya dengan cara melakukan pertemuan setiap tiga bulan sekali untuk berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) guna memantapkan harmoni sosial.
"Hal ini kami prioritaskan. Karena bagi kami pembangunan tidak hanya bentuk fisik, namun kerukunan masyarakat harus kita jaga sebagai modal sosial membangun daerah,” kata Anas.