jatimnow.com - Puluhan warga berebut mencari ikan di Sungai Bendungan Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Senin (19/10/2020). Tradisi tahunan itu mereka namakan pasatan.
Bendungan Karangdoro dibangun oleh Belanda pada Tahun 1921 yang dipakai untuk irigasi persawahan seluas 16.165 hektar.
Dalam tradisi patasan itu, warga yang datang tidak hanya di sekitaran bendungan, tetapi juga dari luar Kecamatan Tegalsari. Mereka membawa peralatan seperti jala, jaring dan serok ikan.
Baca juga: Video: Tradisi Pasatan di Banyuwangi
Sebelum ramai-ramai mencari ikan, mereka menunggu di bibir sungai sampai waktu pengeringan air (pasatan) bendungan yang dilakukan Dinas Pengairan dimulai.
Sekitar pukul 07.00 Wib, pasatan dilakuka. Warga yang sudah menunggu langsung masuk ke sungai untuk menangkap ikan.
Pembukaan DAM di Bendungan Karangdoro kali ini dilakukan Kordinator Eksploitasi Air Irigasi Bangorejo, Selamet Widodo.
Selamet menyebut proses pengeringan dilakukan untuk membersihkan tanah atau lumpur yang mengendap di sungai.
Baca juga: Serunya Warga Mojokerto Berebut Ikan dalam Tradisi Bedah Sumber
"Kegiatan ini bertujuan untuk mebersihkan lumpur dan tanah yang mengendap. HIPPA dan warga bareng-bareng kita besok membersihkan walet yang ada di kantung lumpur," terangnya.
Selamet menambahkan, pembuangan air ini dilakukan setiap 6 bulan sekali, melihat kebutuhan petani.
"Biasanya pembuangan kita laksanakan sampai 15 hari. Karena kebutuhan pondok juga menyelamatkan tanaman di MK2. Kita lakukan hanya tiga hari," tambahnya.
Sementara warga pencari ikan, Sumarji (55) mengaku senang walau harus berebut lokasi untuk menabur jala dan jaring.
"Saya cukup senang walau tahun ini hasil tangkapan kami tidak sebanyak tahun lalu," jelasnya.
Reporter: Rony Subhan