jatimnow.com - Mat Mochtar, kader PDI Perjuangan (PDIP) lama yang pernah menjadi Relawan Risma saat Pemilihan Wali Kota Surabaya 2010 dan 2015 ini mengutarakan dosa-dosanya terhadap warga eks lokalisasi Dolly dan Jarak.
Itu disampaikan Mat Mochtar di sela acara sapa warga dengan Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin, Minggu (15/11/2020).
Mat Mochtar juga menyampaikan permohonaan maaf ke warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Ia pun menceritakan sejarah penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak pada tahun 2014, serta perbincangannya dengan Wali Kota Risma saat itu.
"Kenapa Dolly ditutup Bu?," kata Mat Mochtar
"Bah, ini harus ditutup karena masak kemaksiatan menjadi ikon Asia Tenggara. Dia (Risma) ngomong gitu," ujarnya.
"Terus kalau sudah ditutup, ibu siap nggak memberikan ekonomi seperti Dolly," tanya Mat Mochtar.
"Saya siap. Nanti anggaran pemkot saya khususkan ke Dolly, kalau Dolly ditutup," katanya menirukan jawaban Risma saat itu.
Dari sejarah penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak itu, Mat Mochtar menyampaikan permohonan maafnya ke warga Dolly.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Saya mohon maaf, akhirnya saya dengan H Ali Badri demo mendukung penutupan pada waktu itu. Karena apa, Bu Risma berjanji untuk menghidupkan ekonomi yang ada di Dolly. Akhirnya Iwan, Pokemon marah-marah itu ke saya," tuturnya.
"Makanya saya hadir ke sini untuk meminta maaf. Sekarang saya menebus dosa saya. Karena apa? Saya tidak tahu kalau selama ini saya hanya dibuat pencitraan oleh Bu Risma," tambahnya.
Mat Mochtar menerangkan, dengan penutupan lokalisasi Dolly maka pencitraan Risma semakin melejit. Tetapi masyarakat di kawasan eks lokalisasi Dolly semakin menjerit.
"Dengan pentutupan Dolly, pencitraan Bu Risma semakin naik, tapi masyarakat Dolly semakin menjerit," ujarnya.
"Silahkan Dolly ditutup, tapi perekonomian Dolly tidak boleh ditutup saudara-saudara," jelasnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Pada Pilwali Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Paslon nomor urut 01, Eri Cahyadi-Armudji, yang diusung PDIP dan didukung PSI.
Paslon nomor urut 02, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, yang diusung 8 partai koalisi, PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Golkar dan PKS. Serta dua partai pendukung, Perindo dan Gelora.
Di Pilwali Surabaya 2020 ini, Mat Mochtar mengaku tidak mendukung Eri Cahyadi yang disebut-sebut anak emasnya Risma.
Mat Mochtar lebih memilih mendukung dan siap memenangkan Machfud Arifin sebagai wali kota Surabaya pada 9 Desember 2020.