jatimnow.com - Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Lucy Kurniasari membantah tudingan terkait dugaan penyalahgunaan paket tambahan pangan bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kepentingan kampanye pasangan calon di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.
"Bantuan paket pangan ke warga terdampak Covid-19 tidak memandang apakah warga yang menerima itu pendukung paslon nomor 2 atau pendukung paslon nomor 1," ujar Lucy Kurniasari, Senin (30/11/2020).
Politisi dari daerah pemilihan (dapil) I Kota Surabaya ini menerangkan, BNPB memang memberikan 10 ribu paket bahan pangan tambahan (BPT) yang diperuntukan kepada warga terdampak Pandemi Covid-19.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Kementerian Kesehatan juga memberikan bantuan sekitar 20 ribu paket BPT, untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan. Selain itu, Lucy juga membagikan sekitar 50 ribu paket sembako selama Pandemi Covid-19.
"Sasaran bantuan BNPB adalah untuk tenaga kesehatan dan non kesehatan bukan ASN termasuk relawan yang ada di UPT Kemenkes dan rumah sakit rujukan Covid-19. Serta masyarakat yang ikut berperan aktif dalam melaksanakan penanganan Covid-19 (satgas) dan masyarakat terdampak Covid-19," tutur Lucy yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Surabaya.
"Saya sebagai anggota DPR RI menyalurkan bantuan tersebut kepada warga Surabaya yang benar-benar terdampak Corona kepada warga yang tidak mampu, tujuannya agar beban berat warga dapat berkurang," tambah Lucy.
Beberapa waktu lalu, Lucy membagikan paket bantuan pangan dan kebetulan warga penerima yang mengenakan kaos bergambar pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Maju).
Ujungnya, ada warga yang melaporkan dugaan penyalahgunaan paket sembako BNPB untuk kepentingan salah satu kandidat Pilwali Surabaya 2020 ke Polrestabes Surabaya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Saya tegaskan, bahwa saya tidak pernah membedakan warga Surabaya apapun aliran politiknya. Selama warga itu memenuhi kriteria terdampak Covid-19, saya minta untuk diberikan bantuan paket tersebut," terangnya.
Ia mencontohkan, dirinya juga memberikan bantuan tersebut ke warga yang kebetulan mengenakan kaos bergambar PDI Perjuangan. Padahal Lucy dari Partai Demokrat.
Juga memberikan bantuan ke pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tembok, Surabaya, yang mengenakan kaos bergambar cawali-cawawali Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1. Meski beda pilihan, Lucy tetap memberikannya.
"Jadi, pembagian paket BPT dan sembako semata bersifat sosial. Siapa saja warga Surabaya yang memenuhi kriteria terdampak Covid-19 diberikan bantuan paket tersebut. Dan pendistribusiannya sudah sesuai juklak (petunjuk pelaksana) dan juknis (petunjuk teknis)," jelasnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Tahun 2020 ini bertepatan dengan momen Pilwali Surabaya. Pada kontestasi pilwali 9 Desember nanti, diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Paslon nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji (Erji) yang diusung PDIP dan didukung PSI serta beberapa partai non parlemen.
Sedangkan paslon nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Maju) diusung koalisi 8 partai, PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Golkar dan PKS. Serta didukung Perindo, Gelora dan PKPI.